Lakukan Korupsi, Eks Gelandang Everton Dihukum Tiongkok 20 Tahun Penjara

Berita Sepak Bola: Tindakan keras Tiongkok terhadap korupsi di dunia sepak bola mencapai puncaknya pada Jumat (13/12) ketika mantan gelandang Everton dan pelatih tim nasional, Li Tie, dijatuhi hukuman 20 tahun penjara karena terlibat dalam kasus suap.

Li Tie, yang merupakan salah satu pemain paling terkenal di Tiongkok setelah bermain di Premier League bersama Everton dan memperkuat tim nasional pada Piala Dunia 2002, memulai karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih di klub Hebei China Fortune pada 2015. Ia kemudian menjadi pelatih tim nasional Tiongkok sejak akhir 2019 hingga mengundurkan diri pada 2021.

Investigasi terhadap Li dimulai pada November 2022, menurut laporan lembaga penyiaran negara CCTV. Pria berusia 47 tahun itu muncul di pengadilan provinsi Hubei pada Maret 2023 dan mengajukan pembelaan bersalah. Pengadilan Xianning menemukan bahwa Li terlibat dalam tindakan memberi dan menerima suap dengan total 120 juta yuan selama karier kepelatihannya.

Menurut pengadilan, Li menggunakan posisinya untuk menerima imbalan dalam bentuk suap dengan cara memilih individu tertentu untuk tim nasional, membantu klub memenangkan kompetisi, dan merekrut pemain. Hukuman ini mencerminkan tindakan tegas pemerintah terhadap korupsi yang telah lama menjadi masalah dalam dunia sepak bola Tiongkok.

Pada hari yang sama, mantan wakil ketua Asosiasi Sepak Bola Tiongkok, Du Zhaocai, juga dijatuhi hukuman 14 tahun penjara di kota Wuhan karena menerima suap senilai 43,4 juta yuan.

Sepak bola China telah lama berjuang melawan kasus pengaturan pertandingan dan korupsi sejak akhir 1990-an, yang turut berkontribusi pada buruknya performa tim nasional. Presiden Xi Jinping sebelumnya menyatakan ambisinya agar China kembali tampil di Piala Dunia, menjadi tuan rumah turnamen, dan suatu hari memenangkannya.

Artikel Tag: Everton, Tiongkok, Li Tie