Kamaldeen Sulemana Ingin Ubah Persepsi Buruk Tentang Sikapnya

Berita Liga Inggris: Winger Southampton, Kamaldeen Sulemana, merasa dirinya telah mendapat label yang tidak adil sebagai pemain dengan "sikap buruk". Pemain asal Ghana itu ingin meluruskan kesalahpahaman yang beredar dan mengungkapkan tekanan yang ia hadapi sejak bergabung dengan The Saints.

Di bawah asuhan Ivan Juric, Kamaldeen Sulemana mulai menunjukkan performa terbaiknya dan menjadi pemain kunci dalam skuad Southampton. Padahal, di era kepelatihan Russell Martin, ia jarang mendapatkan kesempatan bermain. Dalam wawancara dengan program pertanian Southampton, Kamaldeen menegaskan bahwa banyak orang tidak memahami situasi sebenarnya.

"Saya absen selama dua bulan, lalu kembali dengan ekspektasi tinggi. Saya adalah rekrutan termahal klub, jadi pada hari pertama kembali, saya diharapkan langsung menjadi pemain terbaik di lapangan. Saat itulah tekanan mulai terasa," ujar Kamaldeen.

Ia juga menyoroti pentingnya kepercayaan dari pelatih dan rekan setim agar seorang pemain bisa tampil maksimal. "Orang-orang tidak melihat gambaran keseluruhan. Seorang pemain butuh waktu bermain yang konsisten, kepercayaan, dan dukungan dari pelatih serta rekan-rekan setimnya." Namun, Kamaldeen merasa dirinya sering berjuang sendirian menghadapi tekanan besar tersebut.

Kamaldeen juga membantah anggapan bahwa ia memiliki masalah disiplin, yang disebut-sebut sebagai alasan jarangnya ia dimainkan oleh Russell Martin. "Banyak hal yang saya baca di luar sana, orang-orang berpikir saya punya masalah sikap, dan itu alasan saya tidak bermain. Tapi saya tidak pernah tidak menghormati siapa pun di klub. Saya selalu datang tepat waktu dan bekerja keras di lapangan."

Menurutnya, citra negatif itu muncul akibat opini yang dibentuk oleh media atau jurnalis yang dianggap kredibel oleh para penggemar. "Saat ada media atau jurnalis dengan banyak pengikut mengatakan sesuatu yang tidak benar, orang-orang langsung memercayainya. Tanpa bukti, mereka mulai menghakimi saya hanya karena mendengar rumor."

Kamaldeen menambahkan bahwa pelatih dan rekan setimnya selalu mengapresiasi etos kerjanya selama latihan, bahkan ketika ia tidak mendapat menit bermain. "Di tempat latihan, para pelatih mengatakan saya berlatih dengan baik. Rekan setim saya juga mengatakan hal yang sama. Apakah kalian berpikir pelatih saya berbohong? Atau rekan setim saya berbohong?"

Kamaldeen didatangkan dari Rennes dengan biaya 22 juta poundsterling, menjadikannya rekrutan termahal dalam sejarah Southampton. Namun, tekanan besar ini justru membuatnya kesulitan menemukan performa terbaik. Ia bahkan sempat lebih dari satu tahun tanpa mencetak gol untuk klub. Gol pertamanya di era Ivan Juric terjadi saat melawan Swansea City di Carabao Cup, setelah terakhir kali mencetak dua gol dalam laga dramatis 4-4 melawan Liverpool di akhir musim 2022-23.

Artikel Tag: Kamaldeen Sulemana, Southampton