Ini Pembelaan MU Atas Kekerasan Oknum Suporter Kepada Wasit Asing

Berita Liga 1 Indonesia: Tindakan kekerasan terhadap wasit asing Hasan Akrami mewarnai hasil imbang 1-1 antara tuan rumah Madura United kontra Borneo FC di Stadion Ratu Pamelingan, Jumat (13/10). Setelah pertandingan oknum suporter tuan rumah melepaskan tendangan kungfu kepada pengadil asal Iran itu.

Tindakan brutal yang ditunjukkan oknum pendukung tuan rumah tersebut adalah imbas dari ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan wasit yang dinilai cukup merugikan Laskar Sape Kerrab.

Pada pertandingan tersebut tuan rumah harus mengakhiri laga dengan 10 pemain, setelah Dane Milovanovic diusir wasit dari lapangan pada menit ke-70. Bermain dengan 10 pemain tim asuhan Gomes de Oliviera harus puas dengan raihan satu angka saja.

Manajer Madura United, Haruna Soemitro menilai apa yang dilakukan oknum suporter tersebut adalah imbas dari buruknya kepemimpinan wasit pada pertandingan tersebut. Karena itu, ia meminta kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dan PT LIB tidak hanya memberikan sanksi atas kericuhan tersebut tapi apa yang menjadi penyebab kericuhan juga harus diperhatikan.

"Kepemimpinan seperti itu tentu ada sebab. Secara pribadi dan manajemen, saya menyampaikan permohonan maaf akibat dari kepemimpinan wasit pertandingan selesai dengan tidak bagus. Yang harus dihukum, bukan akibatnya (kericuhan suporter), tapi penyebabnya apa? Kami sudah menyiapkan nota protes berikut bukti-bukti," jealas Haruna seperti dilansir situs resmi klub Madura United.

Dengan tegas Haruna bahkan menuding, penugasan wasit asing yang tidak merata di semua pertandingan Liga 1/2017 jadi indikasi kalau wasit asing itu membawa pesanan dari pihak tertentu.

"Sebaran dan proporsi wasit asing tidak seimbang, sehingga rasanya wasit asing hanya petugas membawa pesanan the invisible hand (tangan siluman). Tangan-tangan yang menggerakkan wasit ini siapa, tentunya menjadi tugas semua, media, federasi untuk melakukan ini (pengusutan)," jelasnya.

Artikel Tag: Liga 1, madura united, Borneo FC, gomes de oliviera, Wasit Asing