Gianluigi Buffon: AI Bagus, Tapi Pengalaman Manusia Jauh Lebih Penting

Berita Liga Italia: Gianluigi Buffon mengaku sempat ditawari jabatan direktur olahraga. Dia menilai kecerdasan buatan bisa berguna, tapi pengalaman manusia lebih dibutuhkan.

Gianluigi Buffon merupakan salah satu legenda sepakbola Italia. Dia gantung sepatu di akhir musim lalu, mengakhiri dua tahun yang positif bersama Parma. Setelah itu dia kemudian bergabung dengan Timnas Italia sebagai koordinator tim.

Dalam sebuah wawancara bersama Tuttosport, Buffon bicara tentang perannya bersama Gli Azzurri, dimana dia mengaku sempat ditawari posisi direktur olahraga, dan peran AI dalam dunia sepakbola.

"Saya hampir jadi direktur olahraga, tapi saya masih belajar. Saya telah menemukan kenikmatan halus dari belajar.” ujar Buffon.

Dia kemudian bicara tentang kecerdasan buatan yang belakangan ini sudah diintegrasikan ke dalam sepakbola. Salah satunya AC Milan yang menerapkan algoritma khusus yang disebut dengan sistem MoneyBall.

“Kecerdasan buatan bisa sangat berguna untuk sepak bola, tetapi kita membutuhkan pengalaman manusia untuk lompatan terakhir dalam kualitas."

Buffon kemudian memberi pendapatnya tentang pelatih Italia, Luciano Spalletti, yang mengambil alih posisi pelatih kepala setelah pengunduran diri Roberto Mancini di musim panas kemarin.

"Spalletti pelatih yang nggak biasa, dia punya karakteristik sendiri, dia suka menjadi orang yang kredibel, dia tetap berada di tengah-tengah skuat, dia ingin kedisiplinan dan dia selalu mencari kesesuaian antara apa yang dia katakan dan lakukan.”

"Kami sudah saling mengenal sejak lama, tetapi tidak pernah terlalu dekat, sekarang sangat menyenangkan bisa berada di sampingnya."

Artikel Tag: Gianluigi Buffon