Franco Baresi: Sepakbola di era kini sudah jauh berbeda

Ligaolahraga - Sepakbola telah mengalami perubahan sehingga tidak relevan membuat perbandingan antara era yang berbeda. Kepentingan, peluang dan tekanan dalam sepakbola kini sudah jauh berbeda. Jadi seperti yang saya katakan tadi bahwa tidaklah mungkin kita membandingkan dua era sepakbola yang berbeda.”

Franco Baresi adalah seorang legenda hidup AC Milan. Dia bermain cukup lama untuk klub dari kota mode itu. Seperti rekannya di AC Milan dan tim nasional Italia, Paolo Maldini, Franco Baresi juga hanya bermain untuk AC Milan selama karir profesional sepakbolanya yang dimulai di paruh awal 1980-an hingga ia mengakhiri karirnya pada 1997 lalu.

Karena loyalitas dan jasa-jasanya bagi AC Milan, pihak klub telah menyimpan dan tidak akan memberikan nomor 6 yang dikenakannnya semasa ia berkostum AC Milan itu  kepada pemain lainnya seperti yang dilakukan klub Napoli untuk kostum nomor 10 yang disimpan untuk menghormati legendanya, Diego Armando Maradona.  

Baresi muda dan kakaknya Giuseppe pergi ke Inter guna menjajal apakah mereka bisa diterima di klub Nerazzuri itu pada satu kesempatan. Saat itu Baresi baru berusia 15 tahun.

Kemudian Giuseppe diterima bergabung di Inter, semantara Franco gagal karena pihak Inter menilai fisik Franco masih terlalu kecil dan memintanya untuk datang kembali setahun kemudian.

Kenyataan itu tidak membuatnya kecewa karena ia dating ke klub rival satu kota dengan Inter, AC Milan yang menerimanya untuk bergabung dan semenjak itu hatinya hanya untuk Rossoneri, yang membuatnyapernah menjadi salah satu pemain belakang terbaik dunia.

Di usia 18 tahun, Franco Baresi langsung bisa merasakan gelar scudetto pertamanya. Sejumlah kasus calciopolimembuat Milan harus merasakan turun kasta bermain di kompetisi lebih bawah. Namun Baresi tetap loyal hingga AC Milan kembali meraih kejayaan mereka di akhir 80-an dan awal 90-an. Bersama-sama dengan  Mauro Tassotti, Alessandro Costacurta dan Paolo Maldini, Baresi meraih gelar juara Piala Champions berturut pada 1989 dan 1990.  

Tujuh tahun sesudah itu yaitu pada Oktober 1997, Baresi memutuskan untuk mengakhiri karir sepakbolanya. Dia berhasil menambah satu lagi gelar juara Liga Champions pada 1994 dan selama berkostum AC Milan, Baresi meraih 6 kali gelar scudetto.

Baru-baru ini Franco Baresi ditanya apakah AC Milan sekarang kekurangan pemain yang memiliki figure kharismatik seperti dirinya dan rekannya Paolo Maldini, Baresi mengatakan, “Pertanyaan ini seharusnya tidak ditanyakan kepada saya. Karena sepakbola telah mengalami perubahan sehingga tidak relevan membuat perbandingan antara era yang berbeda.”

Baresi lebih jauh menambakan, “Kepentingan, peluang dan tekanan dalam sepakbola kini sudah jauh berbeda. Sekarang seorang pesepakbola bisa dengan mudah berganti klub. Saya tidak mengatakan hal ini salah atau benar, ini hanya sebuah pengamatan saya. Jadi seperti yang saya katakan tadi bahwa tidaklah mungkin kita membandingkan dua era sepakbola yang berbeda.”

Artikel Tag: Liga Italia, AC Milan, Legenda, Franco Baresi