Fotre Yakin Berlusconi Curangi Ballon d'Or 1987 Demi Menangkan Gullit

Berita Liga Italia: Mantan gelandang Atletico Madrid Paulo Fotre yakin bahwa Silvio Berlusconi telah melakukan kecurangan untuk membuat Ruud Gullit memenangkan Ballon d'Or 1987.

Ballon d'Or 1987, yang dianugerahkan kepada pemain sepak bola terbaik di Eropa dipilih oleh panel jurnalis olahraga dari negara anggota UEFA, pada akhirnya dimenangkan oleh gelandang AC Milan Gullit 33 tahun lalu.

Legenda asal Belanda tersebut meraih 106 suara, sementara Futre, yang baru bergabung Los Rojiblancos dari FC Porto, berada di posisi kedua dengan 91 poin.

Gullit datang setelah bersinar bersama PSV Eindhoven dengan membukukan 28 gol dalam 38 penampilan selama satu musim di semua kompetisi dengan memainkan peran sebagai striker kedua.

Sementara itu, Futre mencetak 10 gol dalam 25 penampilan untuk Porto, namun dalam sesi wawancara dengan Mundo Deportivo menyatakan bahwa ia terkejut tak memenangkan Ballon d'Or pada tahun 1987.

"Saya benar-benar mengira saya akan memenangkan penghargaan tersebut, tetapi itu dimenangkan oleh Gullit, pendatang baru Milan dari Liga Belanda. Dia adalah juara dan pastinya layak untuk memenangkan Golden Ball atau sejenisnya," tuturnya.

"Tetapi tahun itu dia hanya memenangkan Liga Belanda dan baru bergabung Rossoneri selama beberapa bulan. Berlusconi disebut-sebut telah mencurangi penghargaan tersebut untuk memberikannya kepada rekrutan bintangnya."

Futre lantas menambahkan ia pernah mendengar rumor soal intervensi langsung Berlusconi untuk membuat Gullit memenangkan Ballon d'Or.

"Salah satu pemilih yang agak aneh adalah jurnalis dari Portugal yang dengan sengaja menolak saya dan yang menolak menjelaskan alasannya sepanjang hidup saya. Secara pribadi saya hanya akan mengatakan ini: Liga Champions melawan Liga Belanda. Kasarnya, saya tidak tahu apa lagi yang bisa saya lakukan tahun itu agar layak mendapatkannya."

Artikel Tag: Paulo Fotre, Ruud Gullit, Silvio Berlusconi, AC Milan, Ballon d'Or