Filosofi Trofi Piala Presiden 2015
Ligaolahraga.com – Seniman asal Pualau Bali, Ida Bagus Lasem, 73 tahun, dengan teliti mengerjakan pesanan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Sejak 30 Agustus 2015 lalu, Lasem memang disibukkan dengan mengerjakan trofi untuk juara Piala Presiden 2015.
Lasem mengaku membuat trofi tersebut dengan sepenuh hati. Sebelum memulai pahatan pertamanya, dirinya membawa tidur desain trofi yang diminta oleh promotor Piala Presiden 2015, Mahaka Sports.
“Saya anggap Pak Jokowi sebagai kakek, dan saya sebagai anaknya. Lalu saya diminta untuk membuat sebuah hadiah untuk 16 cucu Pak Jokowi yang tersebar di seluruh daerah. Siapa yang terpintar, maka akan mendapatkan hadiah ini,” ujar Lasem, seperti yang dilansir Bola.
Menurut Lasem, enam belas cucu Jokowi, diartikan sebagai 16 klub peserta Piala Presiden 2015. Membawa begadang desain dan berpikiran layaknya putra kandung Jokowi, dilakukan Lasem agar dapat meresapi makna dari trofi tersebut. Lasem juga menghabiskan waktu beberapa malam untuk akhirnya memukul pahatan pertama pada kayu jati asal Bojonegoro itu.
“Kayu ini lebih elastis untuk dibentuk. Kayu untuk trofi berukuran 50x25 sentimeter itu seharga 2,8 juta,” jelas Lasem.
Kini, seniman tersohor di Pulau Dewata tersebut mengklaim pengerjaan trofi itu telah rampung 90 persen. Sepuluh persen sisanya, lanjut Lasem, ialah proses pengampelasan, pewarnaan, dan menghasilkan beberapa detail trofi .
Menurut Lasem, sisa pekerjaannya akan rampung sekitar sepekan ke depan. Dirinya selalu mengerjakan pesanan itu di waktu luang dan menyendiri. Misalnya, kata Lasem, di waktu malam saat keluarganya tengah tertidur pulas.
Berikut Filosofi Trofi Piala Presiden 2015 Menurut Penciptanya:
1. Ukiran yang melukiskan batu disimpan di bagian paling bawah trofi . Menurut Lasem, batu merupakan elemen terpenting dalam setiap fondasi. Rupa batu di bawah trofi mengartikan bahwa sepak bola mesti diwadahi oleh elemen yang kuat.
2. Di bagian atas pahatan serupa batu, Lasem menambahkan pahatan daun simpar beserta buahnya. Artinya, kata dia, alam merupakan makhluk hidup yang menemani manusia sepanjang masa.
3. Di bagian ketiga, dengan posisi di atas daun simpar, Lasem membubuhkan sebuah kalung yang mengelilingi kaki trofi . Kalung itu berarti waktu yang tak akan pernah berhenti, layaknya gelora sepak bola Indonesia yang tak pernah mati.
4. Bendera merah putih yang mengelilingi dan menyangga pucuk trofi . Artinya, kata Lasem, yakni seluruh penduduk Indonesia yang menjunjung tinggi sportivitas sepak bola tanah air.
5. Pucuk trofi berupa bola berbalut bintang, menurut Lasem dibubuhkan sebagai jenis olah raga piala ini. Tak hanya itu, ia pun menilai bentuk bulat merupakan simbol dari tekad.
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/filosofi-trofi-piala-presiden-2015
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini