Emmanuel Petit Kritik Performa Bruno Fernandes Saat Hadapi Spurs

Penulis: Demos Why

Selasa 01 Okt 2024, 15:04 WIB

Berita Sepak Bola: Mantan pemain Arsenal, Emmanuel Petit, mengkritik penampilan Bruno Fernandes saat Manchester United dipermalukan oleh Tottenham Hotspur.

Erik ten Hag Masih Optimis Tidak Akan Dipecat MU

Akhir pekan lalu, Manchester United mengalami kekalahan telak di Premier League. Bermain di kandang sendiri, Old Trafford, Setan Merah dipermalukan Tottenham dengan skor 0-3, sebuah hasil yang semakin memperburuk performa tim.

Laga dimulai dengan buruk bagi Man United, di mana gawang Andre Onana sudah kebobolan hanya dalam tiga menit pertandingan berjalan. Kondisi semakin memburuk setelah Bruno Fernandes menerima kartu merah akibat pelanggarannya terhadap James Maddison, membuat MU semakin kesulitan. Alih-alih membalas, mereka justru kebobolan dua gol tambahan di babak kedua.

Kekalahan ini membuat Man United terdampar di peringkat 13 klasemen sementara Premier League dengan hanya mengumpulkan tujuh poin, tertinggal enam poin dari zona empat besar. Emmanuel Petit pun memberikan kritik keras terhadap Fernandes, menyatakan bahwa pemain asal Portugal itu gagal memberi dampak positif dalam laga krusial. Petit bahkan meragukan kualitas Fernandes sebagai kapten, menilai bahwa ia bukan sosok pemimpin yang dibutuhkan oleh Setan Merah.

“Bruno Fernandes adalah pemain yang bagus, tetapi dia bukan pemain terbaik bagi saya. Saya tidak pernah melihatnya bermain bagus melawan tim-tim papan atas seperti Manchester United atau Portugal,” kata Petit kepada BetBrain.

"Ia akan mencetak gol dan assist melawan tim-tim yang biasa-biasa saja karena dia memiliki visi dan kemampuan menembak yang bagus, tetapi secara mental dan fisik dia tidak ada di sana ketika pertandingan yang sulit datang. Kita melihatnya kemarin melawan Tottenham – sekali lagi, ia tidak ada di sana sama sekali."

“Fernandes bukanlah pemimpin yang dibutuhkan Man United di lapangan. Saya setuju bahwa pengusiran kemarin agak keras, tetapi Anda membutuhkan pemimpin dan pemain untuk menunjukkan kepada orang lain bagaimana cara bertindak."

"Dia terkadang melakukan itu melawan tim yang lebih lemah, tetapi saya tidak pernah melihatnya melawan tim-tim papan atas. Bahkan sebelum dia diusir, dia selalu mengeluh dan melambaikan tangannya. Sesuatu harus berubah.”