Dirk Kuyt, Anak Nelayan yang Jadi Salah Satu Legenda Liverpool

Bagi pendukung atau fans Liverpool tentunya mengetahui sosok dari pemain depan kelahiran Katwijk aan Zee, Belanda pada tanggal 22 Juli 1980, bernama Dirk Kuyt ini.

Kuyt merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Ayahnya adalah seorang nelayan di desa kelahirannya yang mayoritas pendudukanya menggantungkan hidup dari hasil laut. Dia mulai mengenal sepakbola sejak balita dan pada tahun 1985, Kuyt bergabung dengan Quick Boys.
Kepiawaiannya mengolah si kulit bundar menarik minat FC Utrecht untuk memboyongnya di tahun 1998. Selama membela klub barunya itu, Kuyt bermain sebanyak 160 kali dan menyumbang 51 gol. Walaupun berstatus sebagai pemain Utrecht, sesekali Kuyt pergi dan bermain untuk Quick Boys.

Sempat berganti-ganti posisi dari pemain sayap, penyerang lubang sampai dengan striker, Kuyt berhasil mengantarkan Utrecht mencapai final dan bertemu dengan Fayenoord di final serta menjadi juara di Dutch Cup (KNVB Cup). Dia juga terpilih sebagai man of the match (Dutch Golden Shoe Winner). Dikarenakan hal tersebut, pihak Fayenoord langsung memboyongnya dengan uang mahar sebesar EURO 1 juta pada tahun 2003.

Di tengah karirnya yang bersinar, Kuyt menutup masa lajangnya dengan menikahi kekasih yang lama dia pacari, Gertrude, pada tanggal 6 Juni 2013 dan dikaruniai 4 orang anak bernama Jorden Giovanni, Noelle Kuyt, Roan Dirk Kuyt dan Aiden Benjamin Kuyt.

Di klub barunya itu, Kuyt juga menjadi salah satu idola para pendukung Fayenoord karena kepiawaiannya di atas lapangan hijau. Di musim pertamanya bersama Fayenoord, Kuyt berhasil membukukan sekitar 20 gol. Bahkan di awal musim 2004/2005, dia mencetak hat-trick pertamanya ketika Fayenoord melawan De Graafschap.

Di musim yang sama, Kuyt diplot sebagai kapten tim dan berhasil mengangkat Fayenoord ke puncak keemasan. Bahkan kesuksesan Kuyt terus berlanjut ketika dia ditandemkan dengan Salomon Kalou di barisan depan. Di Fayenoord, Kuyt bermain sebanyak 101 kali dengan 71 torehan gol.

Pada tanggal 18 Agustus 20016, Kuyt mewujudkan keinginannya untuk dapat berlaga di English Premier League (EPL) dengan menerima lamaran Liverpool. Di kubu The Reds, Kuyt memulai debut sebagai pemain cadangan ketika Liverpool berlaga melawan West Ham United. Dia masuk sebagai pemain line-up secara perdana di Liverpool ketika bermain melawan PSV Eindoven di UEFA Champions League atau sekaran Europa League.

Gol pertamanya untuk Liverpool dia cetak ketika melawan Newcastle United di Anfiled dan dari situlah Kuyt terus mencetak angka untuk klub yang dia belanya itu. Walaupun di musim-musim berikutnya, cetakan gol dari kakinya sedikit merosot, namun Kuyt tetap menjadi pahlawan dan pemain sentral yang memecah kebuntuan ketika Liverpool membutuhkan angka untuk dapat seri atau menang, contohnya saja ketika dia mencetak gol di menit-menit terakhir saat Liverpool melawan Standard, Manchester City, dan Wigan Athletic.

Di musim 2008/2009, dia hanya mampu menyumbang 15 gol saja untuk Liverpool. Selama membela tim yang bermarkas di Anfield ini, Kuyt bermain sebanyak 208 kali laga resmi dan mencetak 51 gol.

Pada tanggal 3 Juni 2012, Kuyt memutuskan untuk hengkang dari Liverpool dan membela Fenerbahce. Dan pada bulan April 2015, dia kembali ke tim lamanya, Fayenoord dengan durasi kontrak satu tahun.

Selain di Fayenoord, Kuyt juga dianggap salah satu legenda hidup oleh para pendukung Liverpool. Berbagai torehan gelar telah dia capai dari hasil kerja kerasnya selama berkiprah di dunia sepak bola. Di usianya yang tak lagi muda, Kuyt hanya ingin menikmati masa-masa bersama anak dan istrinya.