David Raya Bangkit dari Titik Terendah: Kini Jadi No.1 Arsenal

Berita Liga Inggris: Kiper Arsenal, David Raya, akhirnya buka suara tentang perjuangan beratnya setelah awal karier yang penuh tekanan di Emirates Stadium. Kini, setelah meraih dua penghargaan Golden Glove berturut-turut dan resmi mengenakan nomor punggung 1, Raya mengungkap kisah emosional di balik kebangkitannya.

Didatangkan dari Brentford pada musim panas 2023 dengan status pinjaman, keputusan Mikel Arteta untuk menjadikannya kiper utama menggantikan Aaron Ramsdale sempat menuai kontroversi. Apalagi David Raya sempat membuat beberapa blunder mencolok di awal musim, termasuk dua kesalahan fatal saat Arsenal menang dramatis 4-3 atas Luton Town pada Desember 2023.

“Itu titik terendah saya,” ujar Raya dalam wawancara di podcast Fozcast bersama Ben Foster. “Itu mungkin salah satu pertandingan terburuk dalam hidup saya. Tapi justru dari situ, semuanya mulai berubah.”

Raya mengaku langsung bertemu pelatih kiper Arsenal, Inaki Cana, malam itu juga untuk mencari solusi. Mereka menghabiskan dua jam berdiskusi di tempat latihan klub. “Dia sangat membantu saya saat itu. Kami bicara panjang soal apa saja yang bisa kami ubah. Dari situ saya mulai mengubah kebiasaan, mindset, dan mulai bangkit,” ujarnya.

Tak hanya mengandalkan tim pelatih, Raya juga menjadikan psikolog olahraga, pasangan, dan keluarganya sebagai pilar dukungan mental. Hasilnya? Penampilan Raya membaik secara signifikan dan menjadi sosok tak tergantikan di bawah mistar The Gunners.

Musim panas lalu, Arsenal resmi mengubah status Raya menjadi pemain permanen. Ramsdale dijual ke Southampton, menandai akhir dari saga kiper di Emirates Stadium. Raya pun diberikan kehormatan mengenakan nomor punggung 1, meneruskan tradisi yang sebelumnya dipakai oleh legenda seperti David Seaman, Jens Lehmann, hingga Petr Cech.

Namun, Raya tak menutup mata terhadap tekanan yang ia hadapi tahun lalu. “Saya merasa bermain dengan rasa takut. Tidak tampil 100 persen. Mungkin karena kontroversi soal posisi kiper utama, status pinjaman, atau belum permanen,” ungkapnya jujur.

Meski performa individu membaik, Raya turut merasakan kekecewaan mendalam saat Arsenal kembali gagal juara Premier League. Dalam tiga musim terakhir, The Gunners selalu finis sebagai runner-up, dan musim lalu hanya terpaut dua poin dari Manchester City.

“Musim lalu terasa lebih menyakitkan. Setelah liburan pertengahan musim di Dubai, kami hanya kalah sekali, imbang sekali, sisanya menang. Tapi tetap saja, tidak cukup untuk juara. Itu menyakitkan,” pungkasnya.

Artikel Tag: David Raya, Arsenal