Crystal Palace Siap Gugat UEFA Jika Dilarang Tampil di Liga Europa

Berita Liga Europa: Crystal Palace tengah dilanda frustrasi mendalam menyusul penundaan keputusan UEFA terkait partisipasi mereka di Liga Europa musim depan.

Menurut laporan dari BBC Sport, Crystal Palace merasa diperlakukan tidak adil oleh badan sepak bola Eropa dan kini mempertimbangkan untuk melawan secara hukum jika mereka dilarang tampil.

Persoalan ini bermula dari dugaan pelanggaran aturan kepemilikan multi-klub (MCO) yang melibatkan John Textor, pengusaha asal Amerika yang memiliki saham di Palace dan Lyon. Situasi menjadi semakin rumit karena Lyon sedang berjuang untuk tetap bertahan di Liga Europa musim depan, dan penundaan keputusan UEFA justru dinilai memberi keuntungan bagi klub Prancis tersebut.

UEFA awalnya dijadwalkan mengumumkan keputusan pada 27 Juni, namun hingga kini keputusan akhir terus tertunda. UEFA memilih menunggu hasil banding Lyon terhadap keputusan degradasi mereka ke Ligue 2. Jika banding itu gagal, Lyon akan kehilangan hak tampil di kompetisi Eropa dan membuka peluang bagi Palace untuk mengambil tempat tersebut.

Kubu Palace disebut kecewa karena merasa mereka dirugikan dalam proses ini. Mereka beranggapan bahwa Lyon mendapat waktu tambahan untuk memperbaiki situasi keuangan mereka, sementara Palace justru disalahkan karena tidak menyelesaikan masalah struktur kepemilikan sebelum tenggat waktu UEFA pada 1 Maret lalu.

Kemarahan Palace memuncak karena mereka merasa perjuangan mereka untuk menembus kompetisi Eropa pertama kali dalam sejarah, baru saja direnggut oleh ketidakpastian administrasi. Klub asal London itu dikabarkan siap mengajukan langkah hukum jika hasil akhir dari UEFA memutuskan mereka tidak berhak tampil di Liga Europa musim depan.

Artikel Tag: Crystal Palace, UEFA, Liga Europa