Cerita Resky Fandi yang Nyaris Jadi Pemadam Kebakaran

Penulis: Dayat Huri
Rabu 23 Nov 2022, 00:30 WIB
Gelandang Persija Jakarta, Resky Fandi

Gelandang Persija Jakarta, Resky Fandi/foto dok Persija Jakarta

Ligaolahraga.com -

Berita Liga 1 Indonesia: Gelandang muda Persija Jakarta, Resky Fandi Witriawan ternyata punya cerita menarik di balik keberhasilannya di lapangan hijau. Pemain kelahiran Maassar, 6 Septebmber 1999 mengaku nyaris jadi petugas pemadam kebakaran di Mamuju, Sulawesi Barat.

Lima tahun lalu atau tepatnya pada 2017 silam, Resky Fandi merasa bahwa karier sepak bolanya mandek. Usai lulus sekolah pada 2016, dirinya tidak memiliki kegiatan yang produktif. Aktivitas berlatih sepak bola di SSB Mitra Manakarra sejak kelas 3 SD hingga SMA pun sudah tidak ia jalani.

"Waktu itu tidak ada kerjaan. Saya jadi pengangguran satu tahun setelah lulus sekolah. Saya pun merasa tidak enak kalau selalu minta (kebutuhan) ke orang tua di rumah. Hingga akhirnya saya sempat mendaftar pemadam di kampung, Mamuju. Saya bahkan sudah mengumpul berkas pendaftaran," katanya seperti dikutip laman resmi Persija Jakarta.

Sembari menunggu kelanjutan proses di pemadam kebakaran ada momen di mana Pelatih timnas Indonesia U-19 kala itu, Indra Sjafri menggelar seleksi pemain di Mamuju. Dia pun terpanggil untuk ambil bagian dalam seleksi tersebut.

"Setelah setahun lulus SMA ada seleksi Timnas U-19 di bawah pelatih Indra Sjafri. Dia pergi ke kampung untuk menggelar seleksi. Alhamdulillah saya terpilih ke Jakarta (pemusatan latihan). Momen itu bagi saya menjadi momen keberuntungan," tutur Resky Fandi.

Setelah terpilih dalam seleksi timnas Indonesia U-19, Resky terbang ke Cijantung, Jakarta Timur untuk bergabung dengan para pemain muda dari berbagai daerah. Setelah sempat ingin pindah jalan meninggalkan sepak bola dengan menjadi pemadam kebakaran, ia kembali menemui hasrat yang kuat untuk berkarier di dunia bal-balan. Tapi, ada tantangan tersendiri yang ia hadapi. Meski sudah bergabung dalam pemusatan latihan Garuda Nusantara, Resky Fandi justru merasa tak percaya diri.

"Awal-awal saya datang ke Cijantung, lokasi TC, saya sangat minder. Sebab, postur anak-anak yang lain besar. Wah ini kayanya sulit. Banyak hal-hal detail yang saya baru tahu di TC. Kondisi tersebut membuat saya minder," ujar Resky.

Dirinya merasa tak memiliki modal yang ideal jika dibandingkan dengan pemain-pemain lain. Sebab, pemain dengan nomor punggung

24 di Persija Jakarta itu datang tanpa memiliki banyak pengalaman ikut turnamen.

"Saya kecewa saat masih kecil kurang kompetisi. Sementara di sini (Jakarta) kompetisinya bagus. Jadi para pemainnya memiliki mental bertanding yang bagus. Saya mental bertandingnya mungkin kurang karena waktu di kampung yang penting bermain happy saja," ucapnya.

Resky bercerita saat masih di SSB, dari kelas 3 SD hingga SMA, hanya beberapa kali ia mengikuti sebuah turnamen besar, yaitu tiga kali Danone Cup dan tiga kali juga di turnamen yang diselenggarakan oleh Yamaha. Beruntung baginya memiliki wadah lain untuk mengembangkan diri, yaitu masuk tim sekolah untuk tampil di Liga Pendidikan Indonesia (LPI) saat di SMP dan SMA.

Namun, Resky Fandi muda ternyata memiliki mental yang tangguh. Rasa minder di awal-awal TC ia konversi menjadi motivasi untuk bersaing dengan pemain-pemain lain.

Resky pun menjadi langganan timnas dan masuk dalam tim yang dibawa ke Turnamen Toulon 2017, Piala AFF U-19 2017, Kualifikasi Piala AFC U-19 2018, Piala AFF U-19 2018, dan Piala AFC U-19 2018.

Artikel Tag: resky fandi, persija jakarta

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/cerita-resky-fandi-yang-nyaris-jadi-pemadam-kebakaran
1293  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini