Bobotoh Tuntut Perubahan Sistem Penjualan Tiket Kandang Persib

Berita Liga 1 Indonesia : Ribuan Bobotoh menggeruduk Graha Persib untuk menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (28/9) siang. Aksi demonstrasi di depan kantor PT. PBB dilakukan terkait sistem penjualan laga kandang terutama untuk komunitas.

Massa berkumpul di Lapangan Saparua pada pukul 9 pagi. setelah itu melakukan aksi long march dilakukan pukul 12 siang. Rombongan Bobotoh pun tiba di Sulanjana sekitar pukul 1 siang dengan membawa spanduk-spanduk dan juga menyanyikan chant yang biasa didendangkan di stadion.

Yudi Baduy selaku Perdana Menteri Viking Persib Club (VPC) menanggapi aksi unjuk rasa ini. Pihaknya menuntut adanya perubahan mekanisme penjualan tiket. Karena saat ini dari pihak Persib hanya memberlakukan pembelian tiket secara online.

Pembeli tiket harus mendaftarkan diri dan memasukan NIK, selain itu satu orang hanya bisa membeli satu tiket. Lalu e-ticket yang didapat masih harus ditukarkan menjadi tiket fisik di hari pertandingan. Sedangkan dari VPC menuntut adanya kebijakan khusus untuk pihak komunitas Bobotoh.

"Ini soal sistem distribusi, karena memang kemarin kita dapat kendala ketika komunitas ini harus mengambil tiket one by one. Sedangkan rombongan, kami kalau datang satu bis, dua bis itu harus satu-satu ngantri, kebayang yang luar kota gimana, itu yang jadi kendala," ujar Yudi Baduy ketika diwawancara.

"Apalagi tempat penukarannya itu dibuka pas hari H dari jam 7-14, udah jelas itu waktu udah habis. Makanya yang luar kota jadi kendala, teman-teman sudah kesulitan. Ya terlihat kan stadion kosong. Jadi tuntutannya satu, itu khusus komunitas sistem distribusinya kolektif," ujarnya melanjutkan.

Menurutnya pendistribusian tikel secara kolektif untuk komunitas suporter sudah dilakukan di musim-musim yang sebelumnya. Termasuk VPC yang biasanya memberlakukan sistem seperti itu untuk anggotanya. Yudi Baduy juga mengatakan sistem seperti ini bisa mempermudah Persib menyebarkan tiket kepada penonton.

"Yang sudah-sudah jalan sebelumnya kita begitu. Misalnya yang dapat kuota 8 ribu kita atur distribusikan oleh kita, simple kok. Dan di klub lain bisa, ada suporter ada yang kategori umum ada yang komunitas ritme perlakuan dan juga pelayanannya beda, distribusinya beda," jelasnya.

Dia mengatakan tuntutan perubahan sistem penjualan tiket juga bukan hanya untuk laga kontra Persija saja. Namun untuk laga-laga lainnya supaya tribun stadion bisa kembali ramai. Di musim ini, laga kandang Maung Bandung selalu sepi dari penonton.

"Semua pertandingan tidak hanya laga Persib lawan Persija sama, karena kalau begini lihat (stadion kosong) dari segi sistemnya pun belum siap. Ada banyak kendala di luar itu penukaran dan pengambilan tiket gelang ada banyak kendala yang lain tidak efisien," pungkas Yudi Baduy.

Artikel Tag: Persib, VPC, Bobotoh, Yudi Baduy