Berita TSC 2016 : Gemilang di Derby Andalas, Irsyad Maulana Masuk Timnas Indonesia?

Ligaolahraga - Pelatih Semen Padang, Nil Maizar mengaku merekomendasikan nama Irsyad Maulana kepada Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal yang hadir langsung ke Stadion H Agus Salim untuk menyaksikan Derby Andalas antara Semen Padang kontra Sriwijaya FC ,Jumat (15/7).

Ha itu disampaikan Nil Maizar pada sesi wawancara dengan para wartawan sesaat setelah timnya berhasil menekuk Laskar Wong Kito dengan skor 2-1. Dimana, kedua gol timnya diciptakan oleh Irsyad Maulana.

Ketika Nil Maizar ditanya terkait kedatangan Wolfgang Pikal yang langsung datang ke Padang untuk menyaksikan anak asuhnya bertanding, Nil mengaku telah bertemu dengan Pikal beberapa saat sebelum pertandingan.

“Kepada Pikal, saya memang merekomendasikan nama Irsyad (Maulana) untuk Timnas,” kata Nil Maizar cukup senang terlihat cukup senang dengan penampilan yang ditunjukkan pemain andalannya tersebut pada Derby Andalas.

Namun begitu, menurut pelatih dengan lisensi kepalatihan A AFC tersebut, Pikal sendiri sebelumnya juga sudah tertarik dengan penampilan Irsyad Maulana bersama Semen Padang di TSC 2016.

“Pikal juga sudah meminta Irsyad kepada saya,” tegasnya.

Sementara itu, Irsyad Maulana sendiri yang pada pertandingan Jumat malam berhasil mencetak dua gol di depan Wolfgang Pikal mengaku tidak terlalu memperdulikan kehadiran sang asisten pelatih. Selama berada di lapangan dia hanya fokus memberikan yang terbaik untuk tim Semen Padang.

“Saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk Semen Padang dan fokus pada permainan saja. Yang menjadi tujuan saya adalah bermain semaksimal mungkin,” ujar Irsyad.

Selain Irsyad Maulana, beberapa nama yang sempat menghuni skuat Timnas di bawah asuhan Alfred Riedl di dua periode kepemimpinannya juga turun pada Derby Andalas, sebut saja nama Firman Utina, Supardi Natsir, dan M Ridwan yang selalu menjadi pilihan utama Opa Riedl ketika menukangi Timnas Merah Putih.

Artikel Tag: TSC 2016, Semen Padang, Sriwijaya FC, timnas Indonesia, Wolfgang Pikal, Irsyad Maulana, Firman Utina, Alfred Riedl