Berita TSC 2016: Bagi Semen Padang, Menghadapi Arema Adalah Soal Harga Diri

Ligaolahraga – Keangkeran Stadion H Agus Salim, sebagai markas tim paling angker di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 akan mendapat ujian berat dari tim peringkat tiga klasemen sementara, Arema Cronus. Menarget raihan tiga poin, laga Jumat (28/10) malam nanti disebut Pelatih Semen Padang sebagai pertandingan harga diri.

Jelang menghadapi ujian berat di penghujung Oktober tersebut, Pelatih Semen Padang tidak ingin anak asuhnya terlana atas hasil-hasil positif yang selama ini diraih Hengki Ardiles, dkk di Stadion H Agus. Apalagi tim yang kali ini bertamu adalah Singo Edan(julukan Arema Cronus) yang ingin terus menjaga jarak dengan pimpinan klasemen sementara Madura United.

“Arema adalah tim yang diperkuat pemain level Timnas, mereka juga memiliki dua pemain naturalisasi yang juga memiliki level permainan sama,” sebut Nil saat melakukan konferensi pers jelang pertandingan di Kantor Pusat PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), Indarung, Kamis (27/10).

“Namun demikian, ini adalah pertandingan harga diri. Kami harus menang dengan harus berjuang lebih keras,” lanjut pelatih berkumis tipis itu.

Terkait absenya penyerang andalan Kabau Sirah yang juga top skor TSC A 2016, Marcel Silva Sacramento, Nil menyebut Semen Padang tidak hanya mengandalkan penyerang asal Brazil tersebut, tapi masih ada pemain lain, seperti Mofu, Lee Gil Hoon, Irsyad Maulana, maupun M Nur Iskandar yang juga memiliki kualitas cukup bagus.

“Siapapun nanti yang akan menggantikan peran Marcel, saya harap pemain tersebut mampu tampil minimal sama baiknya dengan Marcel,” kata Nil.

Senada dengan pelatihnya, pemain bertahan Semen Padang, Handi mengutarakan para pemain Kabau Sirah, khususnya pemain belakang akan dengan sekuat tenaga menahan gempuran tim tamu.

“Cara bermain Arema Cronus juga sudah kami pelajari melalui video dan rekaman pertandingan mereka,” sebut pemain dengan nomor punggung 4 itu.

Menanggapi cukup banyaknya pemain Semen Padang yang menerima kartu dari wasit, termasuk dirinya sendiri yang tercatat sebagai pengoleksi kartu terbanyak di tim Kabau Sirah, Handi melihat hal itu merupakan resiko sebagai pemain belakang.

“Karena tidak mungkin kami akan membiarkan pemain lawan lewat apapun konsekuensinya apalagi sudah satu lawan satu,” sebut Handi tegas.

“Namun demikian, kami juga akan mengantisipasi untuk tidak menerima kartu yang tidak penting. Karena itu merugikan tim pelatih dan managemen pun sudah bilang hati-hati, tapi situasi dilapangan kadang berbeda,” pungkas pemain 31 tahun itu.

Artikel Tag: TSC A 2016, Semen Padang, arema cronus, Nilmaizar, Handi Ramdhan