Bendol Anggap Arema Luar Biasa

Ligaolahraga.com – Sriwijaya FC berhasil menahan imbang Arema Cronus, 1-1, pada leg pertama Semifinal Piala Presiden 2015, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (3/10) lalu. Hasil tersebut merupakan modal bagus bagi Laskar Wong Kito untuk melakoni leg kedua, pada pekan depan (11/10).

Pada leg kedua nanti, giliran SFC yang menjamu Singo Edan, meski belum tentu berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, lantaran adanya gangguan asap tebal. Namun mampu mencetak gol tandang, bisa jadi modal bagi Asri Akbar dan kawan-kawan dalam leg kedua.

Meski demikian, Pelatih SFC, Benny Dolo, enggan jemawa dengan hasil imbang yang diraih anak asuhnya. Menurut pelatih yang akrab disapa Bendol ini, satu gol yang mereka ciptakan bukan menjadi jaminan untuk meloloskan SFC ke babak final. Pada leg kedua nanti, pemain SFC harus tetap bekerja keras lagi dalam meladeni Arema, yang tidak mudah untuk ditaklukkan.

"Saya rasa masyarakat Indonesia tahu kekuatan Arema yang sesungguhnya. Arema itu tim yang sangat luar biasa. Kerja sama mereka secara satu dua sentuhan, individu, unit dan tim padu," ujar Bendol, seperti yang dilansir Goal.

"Satu gol ini belum berarti kami lolos. Pertarungan kedua masih menunggu kami. Saya rasa kami harus melakukan evaluasi yang mantap dan tepat untuk membuat taktik dan strategi kembali untuk menghadapi putaran kedua," sambungnya.

Dua gol yang tercipta pada laga itu, diciptakan oleh stiker Arema, Cristian Gonzales pada menit ke-58. Kemudian SFC mampu menyamkan kedudukan, berkat gol dari Wildansyah pada menit ke-71, memanfaatkan sepak pojok Titus Bonai. Untuk gol Arema, kubu SFC sempat melakukan protes, karena menganggap Gonzales terlebih dulu melakukan pelanggaran terhadap kiper SFC, Dian Agus.

Namun Bendol sendiri enggan mengomentari gol dari Arema tersebut. Menurutnya, perdebatan tersebut sangat wajar dalam dunia sepak bola.

"No comment. Sepak bola seperti itu. Jangankan di Indonesia, di luar negeri juga ada hal-hal yang terjadi, tapi wasit memutuskan itu suatu keputusan yang sah.  Jadi itu hal yang biasa saya alami, karena saya sudah 33 tahun jadi pelatih," pungkas Bendol.