Andy Robertson Dapat Kritik, Statistik Buktikan Perannya di Liverpool

Andy Robertson via gettyimages
Berita Liga Inggris: Ada satu momen di babak kedua kemenangan Liverpool atas Wolverhampton Wanderers pada hari Minggu (16/02) ketika Andy Robertson menoleh ke The Kop yang penuh ketegangan dan meminta agar tetap tenang.
Bek kiri The Reds — seperti banyak pemain lainnya — bisa merasakan kecemasan yang turun dari keempat sisi Anfield, terutama ketika tim asuhan Arne Slot tampak seperti bayangan dari ekspektasi mereka.
Secara teknis, mungkin benar Liverpool sedikit menurun, tetapi secara fisik, mereka tetap bekerja keras. Statistik membuktikan bahwa intensitas mereka tidak berkurang. Pada babak pertama, Liverpool menempuh jarak 52,6 km, sementara pada babak kedua meningkat sedikit menjadi 53,1 km. Mereka melakukan 66 sprint di babak pertama dan 65 setelah jeda, menunjukkan bahwa usaha mereka tetap sama. Namun, ada masalah lain: produktivitas di lini serang menurun drastis.
Liverpool melepaskan 10 tembakan di babak pertama, tetapi tidak ada satu pun tembakan setelahnya. Bahkan, xG (Expected Goals) mereka di babak kedua adalah nol — sesuatu yang jarang terjadi bagi pemimpin liga. Ada sesuatu yang hilang dalam permainan mereka, dan tekanan perebutan gelar mungkin menjadi salah satu faktornya.
Di tengah ketidakpastian itu, sosok seperti Andy Robertson bisa menjadi krusial. Ia adalah salah satu dari sedikit pemain dalam skuat yang sudah pernah meraih gelar Premier League sebelumnya dan memahami tekanan persaingan di puncak. Namun, musim ini ia mendapat kritik, terutama setelah insiden kartu merah dalam hasil imbang 2-2 melawan Fulham. Rumor ketertarikan klub pada Milos Kerkez dari Bournemouth juga semakin mempertegas bahwa posisinya di tim utama tidak lagi seaman dulu.
Meski begitu, jika ada anggapan bahwa Robertson sudah melambat, statistik membuktikan sebaliknya. Ia melakukan 26 sprint dan 308 lari intensif — terbanyak di antara semua pemain di lapangan. Bahkan, ia mencatat kecepatan tertinggi 33,2 km/jam, angka yang tidak bisa dikalahkan oleh pemain lain pada hari itu, menurut Opta.
Dalam penguasaan bola, Robertson mencatat 75 sentuhan, hanya kalah dari Virgil van Dijk dan Matheus Cunha. Namun, masih ada ruang untuk perbaikan. Ia kehilangan bola sebanyak 18 kali — hanya Mohamed Salah yang lebih banyak darinya. Keberhasilannya dalam duel juga kurang maksimal, hanya menang dua dari delapan kali duel.
Namun, satu hal yang pasti: Robertson masih memiliki semangat dan energi untuk bersaing di level tertinggi. Saat Liverpool memasuki fase krusial musim ini, peran bek kiri berusia 30 tahun itu bisa menjadi faktor kunci dalam perebutan gelar. Tidak ada waktu yang lebih tepat untuk menjawab kritik selain sekarang.
Artikel Tag: Andy Robertson, Premier League, Liverpool
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/andy-robertson-dapat-kritik-statistik-buktikan-perannya-di-liverpool
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini