Analisa: Statistik Di Balik Pemecatan Ventura Ternyata Lebih Baik dari Conte dan Lippi

Analisa: Nasib Giampiero Ventura berada di ujung tanduk semenjak hasil imbang tanpa gol di leg kedua babak play-off yang menyebabkan timnas Italia gagal tampil di Piala Dunia 2018 dan pemecatan sang pelatih.

Ketika peluit akhir dibunyikan oleh wasit di Stadio San Siro pada hari Senin (13/11) lalu, kenyataan pahit dihadapkan kepada Gli Azzurri untuk pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir, yakni absen di putaran final Piala Dunia, setelah kalah agregat 1-0 dari dua leg play-off.

Ironisnya, 16 bulan lalu ketika Antonio Conte masih menjabat, Gli Azzurri tenggelam dalam euforia soal iming-iming masa depan cerah lantaran mereka hanya tersingkir lewat adu penalti di perempatfinal Piala Eropa 2016 kontra Jerman yang notabenenya adalah tim juara dunia di edisi sebelumnya.

Desakan mundur kepada Ventura mengalir deras setelah kegagalan ini, namun sang allenatore bersikeras bahwa dirinya hanya mengalami dua kekalahan di dua tahun dirinya menjabat sebagai pelatih. Hal itu nyatanya memang benar, bahwa catatannya lebih baik dari Conte atau bahkan Marcello Lippi dan Enzo Bearzot yang membawa Azzurri jadi juara dunia di edisi 2006 dan 1982.

Ventura mencatatkan 56,3% kemenangan, unggul atas Conte (56%) dan dua pelatih yang berstatus juara dunia, Lipppi (50%) dan Bearzot yang hanya 45,5%. Tentu saja, hal ini agak melenceng dari konteks sebab ketiga pelatih pendahulunya melakoni laga lebih dari 16 pertandingan, dengan Conte tampil di 25 ajang resmi dan Lippi di 56 laga serta Bearzot 88 kali.

Selama 16 pertandingan itu, sembilan di antaranya dimenangkan oleh Ventura, sedangkan satu hasil imbang diraih kontra Makedonia, selagi kekalahan 3-0 dari Spanyol di Estadio Santiago Bernabeu membuat Italia harus bermain di play-off.

Kesan pertama dari torehan 27 gol dalam 16 pertandingan tentu bukan hal yang buruk, namun mengingat bahwa lima di antaranya diraih dalam satu pertandingan kontra tim lemah sekelas Liechtenstein, tentu saja menjadi perteimbangan lain. Di babak kualifikasi Piala Dunia, Italia mencetak 15 gol lebih sedikit dari Spanyol dan kegagalan untuk mencetak gol satu pun ke gaawang Swedia tambah memperburuknya.

Delapan clean sheet adalah rekor baik lainnya di era Ventura, namun ketumpulan di muka gawang menjadi momok pula bagi dirinya. Ciro Immobile menjadi top skor dengan mencetak enam gol dan sang striker Lazio adalah yang paling sering bermain dengan tampil di 15 laga.

Artikel Tag: Giampiero Ventura, Timnas Italia, Antonio Conte, Marcello Lippi, Enzo Bearzot, Piala Dunia