Aleksander Ceferin: Orang Qatar Tak Boleh Beli PSG?

Berita Transfer: Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mulai kesal dengan keluhan beberapa pihak terkait status kepemilikan Paris Saint-Germain yang dipegang oleh Qatar Sports Investments. Apa kata Ceferin?

Pada tahun 2011 yang lalu, anak perusahaan Qatar Investment Authority (QIA) bernama Qatar Sports Investments (QSI) mengambil alih status kepemilikan Paris Saint-Germain. Seja saat itu, Les Parisiens sukses mendominasi Ligue 1 dan masuk ke dalam jajaran elit di Liga Champions.

Meski demikian, pengambilalihan PSG oleh QSI mengundang banyak tanya karena dianggap masih berafiliasi dengan pemerintahan Qatar. QIA sendiri merupakan salah satu lembaga keuangan yang dikelola oleh Qatar yang diklaim memungkinkan PSG memiliki dana yang tak terbatas untuk melakukan investasi. Salah satu pihak yang kerap melontarkan kritikan adalah presiden LaLiga, Javier Tebas. Bahkan kritikan Tebas semakin menjadi-jadi usai PSG berhasil memperpanjang kontrak Kylian Mbappe.

Aleksander Ceferin sendiri mengaku sudah lelah untuk memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Ceferin mengaku tak memiliki alasan kuat melarang QSI untuk memiliki PSG.

"Saya sudah mengatakan itu berkali-kali dan saya akan mengatakannya lagi, beri tahu saya satu argumen mengapa mereka tidak boleh menjadi pemilik klub," ujar ceferin kepada BBC Sport.

"Jika Anda mengatakan bahwa klub adalah milik para penggemar, tidakkah Anda berpikir bahwa klub-klub di Inggris juga memiliki pemilik? - mereka dimiliki oleh orang merika Serikat, beberapa dari Timur Tengah, mereka juga dimiliki oleh orang Inggris. Jadi situasinya persis sama dan saya sudah lelah mendengan semua tuduhan yang tak mendasar."

"Saya ingin tahu siapa yang melanggar aturan dan jika Anda melanggar aturan maka Anda akan dihukum," pungkasnya.

Artikel Tag: Aleksander Ceferin, Paris Saint-Germain, UEFA