Ragam Basket: Profil 7 Pemain Cadangan Tim Barat Untuk NBA All-Star Game 2017

Tujuh pemain cadangan Tim Barat di ASG 2017
Ligaolahraga – Ragam Basket: Berikut ini adalah profil singkat tujuh pemain di Wilayah Barat yang terpilih sebagai cadangan untuk NBA All-Star Game 2017 di New Orleans. Mereka adalah Russell Westbrook, Klay Thompson, Draymond Green, DeMarcus Cousins, Marc Gasol, Gordon Hayward, dan DeAndre Jordan.
RUSSELL WESTBROOK, OKLAHOMA CITY THUNDER: Semua yang kita bayangkan akan terjadi setelah Kevin Durant memilih angkat kaki ke Oakland, telah berlalu. Tapi memprediksi sesuatu bukan berarti Anda siap dengan apa yang diprediksikan dan betapa NBA tidak siap dengan apa yang yang dilakukan si pemain bernomor ‘0’. Westbrook merajalela sejak musim ini dimulai, memimpin liga dalam hal skor dengan 30,7 per pertandingan. Dia memanggul beban ofensif yang begitu besar untuk tim Thunder yang langsung meredup jika dia duduk di bangku cadangan, yang bergantung padanya untuk menciptakan segala hal dalam situasi darurat, dan yang berpeluang mendapatkan keuntungan ‘home-court’ di babak perdana playoff meski kehilangan salah satu pemain terbaik di dunia secara cuma-cuma. Memimpin liga dalam skor memang hebat; tapi mencatat rata-rata triple-double di separuh musim merupakan hal yang luar biasa. Itulah yang persis Westbrook lakukan, yang berpeluang menjadi pemain pertama sejak Oscar Robertson pada musim 1961-62 yang mencetak rata-rata lebih dari 10 poin, 10 rebound dan 10 assist per pertandingan. Dia melakukannya dalam gaya yang spektakuler dan tak terlupakan ala Westbrook, tancap gas dan menghajar ring kemana pun dia pergi. Pemberhentian berikut dari jejak teror ini adalah New Orleans, di mana dia bisa menjadi pemain pertama yang memenangi penghargaan MVP All-Star untuk kali ketiga secara beruntun.

KLAY THOMPSON, GOLDEN STATE WARRIORS: Sulit rasanya mendepat bahwa Thompson merupakan pemain penting keempat dalam tim Warriors yang penuh buntang. Akibatnya, nilai Player Efficiency Rating miliknya hanya 15,6 (sedikit di atas rata-rata liga) dan persentase tembakan 3-poinnya merosot karena start yang berat musim ini. Meski begitu, Thompson masih mampu menemukan dan mengeksploitasi celah yang terbuka, manakala pertahanan lawan masih berusaha mencari solusi untuk menghentikan serangan yang paling ditakuti di NBA. Nilai ofensifnya untuk Warriors memang lebih rendah daripada tahun lalu, namun anggota Splash Brother kedua ini masih sangat bertanggung jawab dalam struktur serangan yang dilakukan Golden State. Yang juga penting untuk tidak dilupakan adalah bahwa dia menjaga pencetak skor perimeter terbaik lawan untuk tim yang memiliki pertahanan paling efisien di NBA.

DRAYMOND GREEN, GOLDEN STATE WARRIORS: Jika Anda mengharapkan tahun yang lebih hening dari pemain yang ‘membakar’ musim 2015-16, Anda tidak beruntung. Tapi, jika Anda fans Warriors, Anda patut bersyukur: Draymond begitu pintar dan bertalenta, dan Golden State begitu bagus, tak masalah jika Green melakukan lagi sejumlah insting ‘menendang’ yang terjadi di final tahun lalu yang gagal dijuarai Warriors. Ya, Green melakukan pelanggaran ‘flagrant-one’ atas sepakannya terhadap James harden awal tahun ini, tapi sikap sembrononya itu tidak sampai berdampak langsung pada kekalahan Golden State, yang hanya tujuh kali terjadi dalam 46 pertandingan musim ini. Meski dalam sebuah tim dengan dua starter All-Star dalam diri Durant dan Curry, dan pemain cadangan lainnya dalam diri Thompson, tak diperlukan penelitian mendalam untuk tahu bahwa bisa jadi Green menjadi kunci dari keberhasilan itu. Mencatat rata-rata 10,7 poin, plus memimpin timnya dengan 8,5 rebound dan 7,5 assist, Green juga menyumbang kombinasi 3,3 blok dan steal per pertandingan, dan luar biasanya tidak banyak melakukan pelanggaran meski lebih banyak bertindak sembrono. Dia sudah mengoleksi tiga triple-double musim ini, dan berpeluang menjadi ‘power forward’ pertama dalam sejarah NBA yang memimpin timnya dalam hal assist untuk musim secara beruntun.

DEMARCUS COUSINS, SACRAMENTO KINGS: Ini musim standar bagi Cousins – rumor pindah ke tim lain, permainan yang luar biasa, yang kerap diiringi dengan pelanggaran-pelanggaran yang tak perlu, kalimat-kalimat yang menghebohkan, ketidakefisienan yang tak disangka, perseteruan dengan media, dan hal-hal lainnya yang seharusnya lebih diperhatikan jika dia bermain untuk klub yang lebih fungsional. Toh, sulit membantah statistik yang dibuatnya: 28,0 poin 10,3 rebound, 4,4 assist, 1,4 blok dan 1,4 steal per pertandingan untuk tim Kings yang tak punya hal lain yang menonjol. Lebih dari itu, Cousins mungkin pantas dipertimbangkan masuk All-Star hanya karena membuat 55 poin dan batal dikeluarkan wasit (pertama kalinya terjadi di NBA) pada pertandingan yang sama. Diperlukan talenta yang spesial untuk menghadapi begitu banyak kontradiksi.

MARC GASOL, MEMPHIS GRIZZLIES: Gasol dan timnya Grizzlies sedang terpuruk belakangan ini, kalah 11 kali dalam 20 partai terakhir mereka. Namun itu tak bisa mengesampingkan kebrilian Gasol sebagai salah satu pemain ‘two-way’ terbaik di NBA saat ini. Belum lagi berusia 32 tahun, Gasol mencatat rata-rata terbaik dalam kariernya, 20,6 poin, plus 6,1 rebound dan 1,4 blok per pertandingan bagi tim dengan pertahanan terbaik keempat di liga. Rata-rata 4,2 assist yang dibuatnya juga yang terbaik dalam kariernya, semuanya merupakan bagian dari paket yang menjadikan Marc dan Memphis sebagai salah satu tim paling menakutkan di liga bilamana pertandingan memasuki saat-saat akhir.

GORDON HAYWARD, UTAH JAZZ: Jika Anda mengira Hayward sudah pernah masuk tim All-Star, Anda dimaafkan. Pemain berusia 26 tahun itu sudah menjadi starter serba-bisa yang cukup diandalkan dalam empat musim terakhir, namun dia tak pernah mampu masuk skuad All-Star karena banyaknya forward brilian di wilayahnya. Dia terpilih masuk All-Star untuk pertama kalinya tahun ini bukan hanya karena Jazz – yang berpeluang mencatat 50 kemenangan dan memiliki ‘home-court’ di babak pertama playoff – merupakan salah satu tim yang sedang meroket di NBA saat ini, melainkan juga karena permainannya. Hayward mencatat rata-rata terbaik dalam kariernya dalam hal skor (21,8) dan rebound (5,7), plus membatasi jumlah turnover dan mendongkrak persentase tembakan 3-poin hampir 40%. Dia hanya absen enam pertandingan pertama setelah mengalami patah jari saat kamp latihan dan menjadi andalan Utah dalam situasi ‘pick-and-roll’ jelang akhir pertandingan. Statistik keseluruhannya beradu dengan kandidat-kandidat MVP – Kevin Durant dalam hal kesempatan tembakan bebas, Kawhi Leonard dalam hal rebound – dan dia menjadi pembeda bagi tim Jazz yang bertujuan tak hanya kembali ke babak playoff untuk kali pertama, tapi juga membuat kehebohan setibanya mereka di sana.

DEANDRE JORDAN, LOS ANGELES CLIPPERS: Dengan absennya Chris Paul akibat cedera dan Blake Griffin baru kembali dari masa pemulihan cedera, para pelatih memilij Jordan sebagai patokan standar untuk Clippers yang mengemas rekor 30-17. Center raksasa ini terus menjadi sosok tangguh di tengah bagi tim peringkat keempat di Wilayah Barat, memimpin liga dalam hal persentase tembakan lapangan untuk musim kelima secara beruntun dan menjadi monster paling efisien di NBA saat bergerak ke arah ring setelah melakukan ‘screen’. Dia juga memimpin liga dalam hal rebound untuk kali etiga dalam empat tahun, dan Clippers masih masuk 5 besar pertahanan terbaik (membiarkan lawan membuat 102,5 poin per 100 penguasaan bola) ketika dia berada di lapangan ketimbang di posisi 10 tim terbawah (membiarkan lawan membuat 107 poin per 100 penguasaan bola) ketika dia dicadangkan. Ketika pelatih diharapkan memilih pemain untuk Tim Barat yang mampu mempertahankan area di bawah ring, tukang dunk yang dahsyat, piawai dalam situasi ‘pick-and-roll’ dan ahli dalam memblok; nama Rudy Gobbert dari Utah yang diprediksi menjadi calon terkuat. Alih-alih, Jordan akan melakukan debut All-Star bulan depan di New Orleans.

Artikel Tag: NBA All-Star, NBA All-Star Game, NBA All-Star Game 2017, NBA 2016-17, NBA, basket
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/ragam-basket-profil-7-pemain-cadangan-tim-barat-untuk-nba-all-star-game-2017

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini