Pemilik Minoritas Gugat Mat Ishbia, Klaim Kepemilikan Mayoritasnya Terancam

Pemilik mayoritas Phoenix Suns, Mat Ishbia. (Foto: AP)
Sebuah dokumen pengadilan yang baru diperbarui membuka babak baru dalam konflik panjang antara dua pemilik minoritas Phoenix Suns — Scott Seldin dan Andy Kohlberg — dengan pemilik mayoritas Mat Ishbia.
Dalam gugatan yang diajukan pada 24 November di Delaware State Court, keduanya menuding adanya pelanggaran finansial yang dapat mengancam posisi kepemilikan mayoritas Ishbia atas Suns.
Filing tersebut, yang salinannya diperoleh ESPN, menuduh Mat Ishbia melakukan penyalahgunaan dana tim hingga menyebutnya menggunakan Suns sebagai “celengan pribadi.”
Tuduhan itu dibantah keras oleh pihak Ishbia, yang menyatakan bahwa dokumen tersebut tidak memuat hal baru dan klaimnya “konyol.”
Konflik antara kedua belah pihak bermula pada September 2024, ketika Kohlberg mulai merundingkan potensi buyout dengan penasihat Ishbia.
Seldin tidak mengajukan buyout, sementara negosiasi Kohlberg berlanjut hingga 2025.
Namun pada 1 Juni, ketika ia menunggu jawaban dari Ishbia, situasi berubah arah.
Hanya sehari kemudian, Ishbia mengeluarkan capital call senilai $250 juta yang harus dipenuhi investor dalam 10 hari.
Dalam pengumuman tersebut, menurut gugatan, Ishbia “mengancam” bahwa siapa pun yang tidak memenuhi kewajiban akan mengalami pengurangan porsi kepemilikan secara drastis.
Unit kepemilikan baru dihargai $10 juta per unit — angka yang sangat berbeda dari nilai ketika Ishbia membeli unit Suns tiga bulan sebelumnya seharga $198 juta per unit.
Kohlberg dan Seldin akhirnya membayar bagian mereka, meski “di bawah protes.” Namun capital call itu disebut tidak sepenuhnya terpenuhi.
Mat Ishbia pun mengumumkan capital call kedua pada 8 Juli, kembali dengan tenggat 10 hari, dan kedua pemilik minoritas tersebut kembali memenuhi kewajiban mereka.
Menjadi curiga, Seldin dan Kohlberg meminta laporan keuangan internal dan akhirnya mengajukan gugatan pada Agustus untuk mendapatkannya.
Mereka diberi satu lembar dokumen yang menyebut adanya “konversi utang ke ekuitas” untuk membiayai bagian kontribusi Ishbia.
Namun pada akhirnya keduanya mengklaim bahwa Ishbia tidak mendanai capital call pertama maupun kedua sesuai tenggat yang ia tetapkan.
Dokumen itu menyatakan bahwa akibat skema tersebut, pemilik minoritas justru mendanai sekitar 38% capital call meski mereka hanya memiliki 13% kepemilikan, sementara Ishbia tidak mengeluarkan dana sama sekali pada waktunya.
Berdasarkan perjanjian operasional, jika pemilik mayoritas gagal memenuhi capital call, pemilik minoritas berhak membeli bagian yang tidak didanai.
Jika hakim memutuskan Ishbia memang gagal memenuhi kewajibannya, maka porsi kepemilikan Ishbia bisa turun drastis dari 83,2% menjadi hanya 32,7%.
Hal itu membuka jalan bagi Seldin dan Kohlberg untuk menguasai sekitar 60% kepemilikan Suns dan Phoenix Mercury.
Pihak Mat Ishbia membalas tuduhan tersebut dengan menyebut gugatan ini sebagai “aksi publisitas” dari dua pemilik minoritas yang “enggan berinvestasi” namun ingin dipaksa dibeli dengan harga mahal.
Kohlberg dan Seldin merupakan dua dari 16 pemilik lama era Robert Sarver yang tidak menjual saham mereka ketika Ishbia membeli 57% saham pengendali Suns pada 2023 senilai $2,28 miliar.
Sejak November 2024, ini menjadi gugatan ketujuh yang menimpa Suns, sebagian lainnya berasal dari pegawai terkait isu diskriminasi, pelecehan, hingga pemecatan tidak adil.
Dengan semakin banyaknya dokumen yang terungkap, perselisihan internal Suns tampaknya masih jauh dari selesai dan dapat mengubah wajah kepemilikan tim secara drastis.
Artikel Tag: Mat Ishbia
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/pemilik-minoritas-gugat-mat-ishbia-klaim-kepemilikan-mayoritasnya-terancam

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini