Masa Depan Giannis Antetokounmpo di Bucks Tidak Pasti Jelang Batas Transfer

Milwaukee Bucks sedang berada dalam situasi penuh ketidakpastian setelah sumber ESPN mengungkapkan bahwa Giannis Antetokounmpo dan agennya, Alex Saratsis, sedang berdiskusi tentang masa depannya bersama tim.

Pembicaraan tersebut mencakup evaluasi apakah Milwaukee tetap menjadi tempat terbaik baginya atau apakah sudah waktunya mencari peluang baru di tim lain.

Keputusan final atas pembicaraan ini diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa pekan ke depan.

Hasilnya akan menentukan apakah Giannis Antetokounmpo masuk daftar pemain yang bisa diperdagangkan sebelum batas transfer NBA pada 5 Februari mendatang.

Sebelum musim dimulai, Antetokounmpo menyatakan dukungan atas visi pembangunan roster yang dibuat manajer umum Jon Horst dan pelatih Doc Rivers.

Namun, ia juga memberi sinyal bahwa masa depannya tergantung pada performa tim dalam 25 pertandingan awal musim ini. Sampai saat ini, hasil yang terlihat jauh dari harapan.

Bucks saat ini mencatat rekor 9-13 dan berada di urutan ke-11 klasemen Wilayah Timur. Mereka kalah delapan dari sembilan pertandingan terakhir.

Beberapa sumber menggambarkan kondisi ruang ganti sebagai situasi yang semakin penuh frustrasi – baik bagi pemain, staf pelatih, maupun manajemen.

Salah satu sumber bahkan menyebut situasinya sebagai “tulisan di dinding,” menyiratkan bahwa kepergian Antetokounmpo menjadi semakin mungkin kecuali terjadi perubahan performa besar dalam waktu dekat.

Pada offseason lalu, Giannis Antetokounmpo sempat terbuka terhadap peluang bermain untuk tim lain.

New York Knicks disebut menjadi satu-satunya tim yang sempat masuk dalam jendela negosiasi eksklusif selama beberapa pekan di bulan Agustus.

Namun, jika Bucks membuka opsi perdagangan ke depan, diperkirakan banyak tim besar NBA akan ikut masuk dalam persaingan mendapatkan sang bintang.

Giannis akan memenuhi syarat untuk menandatangani kontrak maksimum empat tahun senilai $275 juta pada 1 Oktober 2026 — baik bersama Bucks atau tim baru enam bulan setelah ia diperdagangkan.

Absennya Giannis Antetokounmpo akibat cedera juga memperjelas betapa besar ketergantungan Bucks padanya.

Mereka mencatat 0-4 saat ia melewatkan empat pertandingan berturut-turut akibat cedera pangkal paha bulan lalu, dan keseluruhan rekor tanpa dirinya adalah 1-5.

Dengan Giannis di lapangan, Bucks mencetak rata-rata 126,9 poin per 100 penguasaan bola — rekor yang akan memimpin liga. Namun tanpa dirinya, angka itu turun drastis ke 107,7 poin.

Di usia 31 tahun, Antetokounmpo masih tampil impresif dengan rata-rata 30,6 poin, 10,7 rebound, dan 6,4 assist dengan 64% akurasi tembakan.

Kini, pertanyaan besar bagi Milwaukee dan seluruh NBA adalah: apakah masa keemasan Giannis bersama Bucks akan berlanjut — atau segera berakhir?

Artikel Tag: Giannis Antetokounmpo