Kebangkitan Detroit Pistons: Dari Rekor Buruk Jadi Penguasa Wilayah Timur

Perjalanan Detroit Pistons dalam beberapa musim terakhir adalah kisah transformasi yang nyaris tak terbayangkan.

Dari tim yang pernah mencatat rekor memalukan 2-29 pada musim 2023-24, Pistons kini bangkit dan menempati puncak klasemen Wilayah Timur pada seperempat musim NBA 2025-26 dengan catatan 17 kemenangan dan hanya 5 kekalahan.

Perubahan drastis ini bukan kebetulan—ini hasil dari kesabaran, pembangunan kultur, dan pertumbuhan pemain muda yang luar biasa.

Cade Cunningham, garda yang menjadi wajah franchise, menjadi simbol kebangkitan tersebut. Namun, ia tidak sendirian.

Salah satu fondasi emosional dan defensif Detroit Pistons adalah Isaiah Stewart—pemain yang sudah melalui masa-masa paling gelap sejak direkrut pada 2020.

Meski Pistons hanya menang 74 kali dalam empat musim pertamanya, Stewart selalu menjadi figur yang dipercaya manajemen dan dicintai penggemar karena mentalitasnya yang keras dan loyalitasnya pada kota Detroit.

Kini, landasan yang dibangun itu mulai membuahkan hasil.

Detroit Pistons tidak hanya menang, tetapi menang dengan karakter dan ketangguhan yang mengingatkan kembali pada era Bad Boys.

Mereka unggul dalam pertandingan ketat dan mencatat rekor 12-4 dalam situasi clutch, sambil memaksa lawan menembak hanya 33,7% di menit-menit akhir—terbaik di NBA.

Cunningham menjadi pemimpin krusial dengan rata-rata 9,5 poin pada kuarter keempat, hanya kalah dari Giannis Antetokounmpo.

Di bawah arahan pelatih J.B. Bickerstaff, yang kini dianggap kandidat kuat Pelatih Terbaik NBA, para pemain muda Pistons berkembang pesat.

Jalen Duren mencatat lonjakan signifikan setelah offseason penuh pelatihan intensif bersama Bickerstaff.

Stewart kini menjadi penembak tiga angka yang solid dan kandidat Defensive Player of the Year, sementara Jaden Ivey dan Ausar Thompson memberi dimensi atletis dan pertahanan yang dibutuhkan.

Manajer umum Trajan Langdon memainkan peran penting dengan memilih jalur kesabaran daripada panik dan melakukan perubahan besar.

Meskipun memiliki ruang untuk pergerakan besar jelang batas akhir pertukaran Februari, Langdon tetap berhati-hati, menunggu informasi lebih jelas mengenai kebutuhan dan potensi tim.

Dengan jadwal berat ke wilayah barat dan periode kandang yang padat setelahnya, Detroit Pistons memasuki fase penentu: apakah mereka hanya kejutan awal musim atau benar-benar siap menjadi kekuatan baru NBA?

Untuk saat ini, satu hal pasti bergema kembali di Detroit—kata-kata yang dulu hanya kenangan kini kembali menjadi kenyataan:

"Detroit Basketball is back".

Artikel Tag: Detroit Pistons