Berita Basket: Setelah 18 Musim, Ray Allen Akhirnya Pensiun

Ray Allen meraih dua cincin juara bersama Celtics dan Heat
Ligaolahraga – Berita Basket: Ray Allen mencicipi gelar juara di Boston dan Miami, melesakkan salah satu tembakan paling dikenang dalam sejarah Final NBA dan menorehkan lebih banyak tembakan tiga angka daripada siapapun di liga basket profesional AS tersebut.
Dua tahun setelah partai terakhirnya, dia akhirnya sampai di ujung perjalanan. Selasa (1/11) lalu, Allen menyatakan gantung sepatu dalam sebuah post di situs The Players' Tribune.
Selama 18 berkarier di NBA, Allen membela Milwaukee Bucks, Seattle SuperSonics, Boston Celtics dan Miami Heat, rata-rata membuat 18,9 poin dalam 1.300 pertandingan di musim reguler, dan tampil dalam 10 pertandingan All-Star.
“Saya menulis ini kepadamu sebagai seorang pria 41 tahun yang pensiun dari NBA,” kata Allen dalam postingannya, yang berupa sebuah surat kepada versi dirinya yang lebih muda. “Saya menulis ini kepadamu sebagai seseorang yang sudah merasa damai dengan dirinya sendiri.”
Komisioner NBA Adam Silver menyebut Allen sebagai “pemain yang luar biasa”. “Atas nama keluarga NBA, saya ingin berterima kasih kepadanya karena sudah menjadi duta besar yang menakjubkan bagi olahraga ini,” ujar Silver.
Allen sempat menimbang-nimbang melakukan “comeback” dalam dua tahun terakhir ini dan punya sejumlah peluang bergabung dengan beberapa tim yang berpotensi juara. Namun, tidak satu pun yang membuatnya tertarik, walaupun pintu itu selalu sedikit terbuka – sampai saat ini.

“Basket akan membawamu jauh dari lapangan di sekolah itu,” tulis Allen. “Kamu akan menjadi lebih dari sekadar pemain basket. Kamu akan berakting dalam film, Kamu akan berjalan keliling dunia. Kamu akan menjadi suami dan ayah bagi lima anak yang luar biasa.”
Allen berakting dalam film besutan Spike Lee pada 1998 berjudul “He Got Game”. Dia memerankan Jesus Shuttlesworth, seorang prospek basket nomor wahid di AS, namun memiliki ayah (diperankan oleh Denzel Washington) yang dipenjara akibat membunuh istrinya.
”Kami punya banyak pemain hebat dalam sejarah sekolah kami, tapi Ray bisa jadi produk nomor 1 yang kami miliki,” kata Jim Calhoun, yang melatih Allen di UConn dari 1993-1996. “Kami semua, di UConn, bisa merasa bangga dengan apa yang dia capai di UConn dan reputasi yang dia hasilkan ketika bermain di NBA.”
Di lapangan, rekan setim dan pelatih memuji etos kerja dan komitmen Allen pada kebugaran yang begitu legendaris – yang bahkan levelnya semakin tinggi setelah dia dan istrinya baru-baru ini membuka restoran cepat saji organik di Miami.
Allen sudah berada di lapangan tiga jam sebelum pertandingan untuk melakukan serangkaian latihan. Bahkan terkadang dia menembakkan bola ke ring manakala stadion belum menghidupkan lampu.
“Jika Anda harus memilih seseorang yang patut diteladani semua anak muda ini, orang inilah yang saya akan tampilkan di hadapan mereka,” kata pelatih Memphis Grizzlies, David Fizdale, yang menjadi asisten pelatih di Miami saat Allen bermain di sana.
Allen memegang rekor jumlah tembakan tiga angka dalam semusim (269) selama tujuh tahun, namun rekor itu dipecahkan oleh bintang Golden State Warriors, Stephen Curry pada musim 2012-13 dengan 272 buah, yang kemudian dipertajam Curry sebanyak dua kali. “Penembak terbaik sepanjang masa,” tulis Curry melalui akun Twitter, memberikan penghormatan atas karier Allen.
Secara keseluruhan, Allen memasukkan 2.973 tembakan tiga angka dalam laga-laga di musim reguler, yang bahkan tidak dicatat sebagai yang paling dikenang.
Justru, satu tembakan tiga angkanya di pojok kanan dengan sisa 5,2 detik di Game 6 Final NBA 2013 untuk Miami Heat, dan memaksa pertandingan menghadapi San Antonio Spurs itu dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu demi terhindar dari eliminasi, dan akhirnya menang dalam tujuh pertandingan.

Kala itu, dalam momen sangat krusial, tembakan LeBron James membentur ring, namun Chris Bosh melakukan offensive rebound dan mengumpankan bola pada Allen yang melangkah mundur.
Tanpa melihat apakah dia berada di belakang garis tembakan tiga angka, Allen langsung melompat melewati penjagaan Tony Parker dan melepaskan bola dari jari-jarinya yang kemudian masuk mulus ke dalam ring.
Kala itu, para pekerja stadion berlutut di sekeling lapangan, memegangi tali yang sewaktu-waktu akan dipasang sebagai “pagar pembatas” kala Spurs merayakan gelar juara. Alih-alih, saat berjalan ke bangku cadangan untuk persiapan babak overtime, Allen memberikan gestur kepada mereka untuk membuang tali-tali itu.
“Itu akan menjadi tembakan yang akan saya ingat untuk waktu yang lama,” kata Allen pada malam itu. “Ada begitu banyak tembakan yang saya pernah lakukan dalam karier saya, tapi tembakan inilah yang terbaik.”
Artikel Tag: Ray Allen, basket, NBA
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/berita-basket-setelah-18-musim-ray-allen-akhirnya-pensiun

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini