Pola Permainan Greysia/Apriyani Sudah Terbaca Lawan

Berita Badminton : Pasangan ganda putri Indonesia peringkat 7 dunia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus mencari cara untuk menemukan formula baru dalam gaya main mereka karena pola permainan yang mereka jalani perlahan sudah mulai terbaca oleh para pesaing.

Greysia/Apriyani memang menunjukan grafik penurunan dalam beberapa turnamen terakhir pada musim ini.

Setelah berhasil meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2019 di Basel Swiss pada Agustus lalu dan mencapai semifinal di Taiwan Open pada bulan September, juara India Open 2019 itu gagal melewati babak perempat final dalam lima turnamen beruntun sejauh ini.

Yakni kandas di babak perempat final China Open Super 1000, babak kedua Korea Open Super 500, babak kedua Denmark Open Super 750, babak kedua French Open Super 750 serta babak pertama Fuzhou China Open Super 750 pada pekan ini.

Menurut Asisten Pelatih Ganda Putri PBSI, Chafidz Yusuf, Greysia/Apriyani kurang percaya diri menghadapi tekanan ketat dari lawan.

Cedera yang didapatkan Greysia Polii di China Open Super 1000 pada September lalu sedikit banyak juga mempengaruhi pola pikir mereka. Selain itu, permainan yang monoton juga membuat Greysia/Apriyani kesulitan, karena serangan apapun yang mereka lakukan mudah saja dibaca oleh lawan main mereka.

“Kalau secara teknik, pola main Greysia/Apriyani lebih mudah dibaca oleh lawan. Secara non teknik ada sedikit rasa yakin yang berkurang karena Greysia mengalami cedera di bahu kanan. Jadi tidak bisa maksimal dalam menjalankan pola main menyerang yang sudah kami siapkan,” kata Chafidz.

Setelah memutuskan mundur dari turnamen Hong Kong Open Super 500 pada pekan depan untuk memulihkan diri, Greysia/Apriyani akan kembali bersiap untuk membela Indonesia di kejuaraan dua tahunan SEA Games 2019 yang berlangsung di Filipina pada 30 November hingga 10 Desember mendatang.

Artikel Tag: Greysia Polii, apriyani rahayu, Fuzhou China Open 2019