Pearly/Thinaah di Malaysia Masters, Rata-Rata Bermain Selama 1 Jam 27 Menit

Berita Badminton : Pasangan ganda putri Pearly Tan / M Thinaah bermain total selama tujuh jam 14 menit dalam perjalanannya menjadi runner-up di turnamen Malaysia Masters yang berakhir kemaren.

Mereka kalah dari pasangan asalk Korea Selatan, Baek Ha Na-Lee So Hee di final.

Ini berarti rata-rata dibutuhkan satu jam 27 menit per pertandingan, yang membuat pelatih mereka Hoon Thien How kagum dan tidak percaya.

Namun, Thien How berpendapat ketahanan saja tidak akan cukup untuk membawa Pearly/Thinaah melangkah jauh.

"Pearly dan Thinaah memberikan kinerja yang luar biasa, melebihi ekspektasi. Mereka bermain satu setengah jam di hampir setiap pertandingan. Saya rasa saya belum pernah melihat yang seperti itu,” katanya.

"Saya kagum dengan bagaimana mereka berhasil mempertahankan intensitas tinggi sepanjang minggu, terutama Pearly, yang baru sembuh dari influenza. Mereka melewatkan Kejuaraan Asia dan hanya memiliki waktu lima hari untuk berlatih sebelum Piala Sudirman (di Suzhou).”

"Jadi masalahnya bukan tentang kurangnya kebugaran mereka. Pada akhirnya semua orang akan terkuras dalam pertandingan yang menguras energi. Pearly dan Thinaah tidak memiliki kekuatan dan tenaga dibandingkan dengan orang Jepang dan Korea,” tambah How.

Apa rencana untuk membantu mereka meningkatkan kemampuan mereka?

Thien How berkata: "Kami telah merombak gaya permainan Pearly-Thinaah setelah ganda putra. Itulah mengapa mereka menjadi pasangan yang berpikiran sangat menyerang.”

“Prosesnya sedang berlangsung, dan kami berharap mereka akan terus meningkat. Kami mungkin harus mengatur agar mereka bertanding lebih teratur dengan pasangan ganda putra.”

“Sekarang, gap mereka dengan pemain wanita lainnya sangat besar, jadi mereka tidak bisa mendapatkan sparring berkualitas turnamen. Mereka berlatih dengan ganda putra, tapi tidak terlalu sering.”

"Namun, kamu tidak bisa membuat mereka berlatih dengan laki-laki setiap hari karena mereka akan kelelahan. Kekuatan dan kecepatan pemain laki-laki lebih tinggi."

Ia berharap Pearly-Thinaah pulih jelang Singapore Open pekan depan dan Indonesia Open (13-18 Juni).

“Setelah istirahat, mudah-mudahan, mereka bisa kembali direvitalisasi dan dengan tekad baru. Dengan kualifikasi Olimpiade Paris, setiap turnamen akan sulit karena semua orang mengejar poin peringkat,” katanya.

"Malaysia Masters memiliki enam pasangan Jepang, sementara kami hanya memiliki satu pasangan. Pearly/Thinaah memiliki jalan berbatu di depan."

Artikel Tag: Pearly Tan, M Thinaah, Malaysia Masters 2023