Paulus Firman Beberkan Alasan BAM Rekrut Kembali Chan Peng Soon

Berita Badminton : Pelatih kepala ganda campuran tim nasional Malaysia asal Indonesia, Paulus Firman memberikan alasan di balik comeback-nya peraih medali perak Olimpiade Rio 2016, Chan Peng Soon pulang ke tim nasional setelah 2 tahun menjadi pemain profesional.

Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rayahu adalah contoh sempurna di mana pasangan senior-junior dapat diubah menjadi kombinasi yang mematikan. Greysia berusia 34 tahun dan 11 tahun lebih tua dari Apriyani.

Mereka pertama kali dipasangkan pada tahun 2017, dan empat tahun kemudian mereka menjadi peraih medali emas Olimpiade.

Oleh karena itu, apakah kembalinya Chan Peng Soon yang berusia 33 tahun ke tim nasional dapat memberikan dampak yang sama?

Tanggung jawab sekarang ada pada pelatih kepala ganda campuran Paulus Firman untuk melakukan sihirnya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik dari Chan Peng Soon dengan memasangkannya dengan pasangan yang tepat.

“Tidak banyak yang bisa saya katakan pada saat ini karena pengumumannya baru saja dibuat,” kata Paulus.

“Tetapi yang saya yakini adalah kombinasi senior-junior dapat bekerja dengan cukup baik. Ini bisa menjadi positif ketika Anda memiliki pasangan di mana yang lebih tua memimpin dengan memberi contoh dan pemain yang lebih muda memiliki seseorang untuk diteladani.”

Kemarin, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima permintaan Peng Soon untuk bergabung kembali ke BAM pasca dua tahun setelah dia pergi dengan mantan rekannya Goh Liu Ying untuk menjadi pemain profesional.

Peng Soon kini telah berpisah dengan Liu Ying setelah 13 tahun yang melihat mereka memenangkan perak di Olimpiade Rio sebagai bagian dari sorotan karir mereka.

Akan menarik untuk melihat dengan siapa Peng Soon akan bergabung ketika dia melapor untuk bertugas pada 1 Januari karena saat ini tidak ada pemain di skuat ganda campuran yang habis yang tanpa pasangan.

Paulus Firman dan asistennya Teo Kok Siang hanya memiliki pasangan di bawah tanggung jawabnya yakni Hoo Pang Ron-Cheah Yee See, Chen Tang Jie-Peck Yen Wei dan Choong Hon Jian-Teo Ee Wei.

“Kita perlu mencari tahu dengan siapa Peng Soon bisa bekerja sama. Kemungkinan kami harus meminta pemain dari skuat ganda putri,” kata Paulus.

Pearly Tan yang memiliki kemampuan menyerang yang kuat, bisa menjadi kandidat yang baik jika BAM mengizinkannya berlaga di dua event.

Yang lebih muda seperti Valeree Siow, Go Pei Kee atau Low Yeen Yuan juga merupakan pilihan yang memungkinkan. Paulus Firman yakin kehadiran Peng Soon sendiri akan membawa aura positif di departemennya.

Peng Soon sebelumnya menunjukkan bahwa dia bisa melakukan pekerjaan dengan baik dalam membimbing rekan setimnya yang junior. Pada tahun 2017, ia bermain selama sembilan bulan dengan Yee See ketika Liu Ying mengambil cuti untuk pulih dari operasi.

Pada periode itu, mereka memenangkan Rusia Open dan mencapai tiga semi-final (Korea Open, Makau Open dan Vietnam Open), dan menempati di peringkat 17 dunia yang merupakan karir terbaik mereka.

Skuat ganda campuran dibiarkan tanpa anggota senior yang mampu memainkan peran mentoring menyusul kepergian Tan Kian Meng/Lai Pei Jing dan Goh Soon Huat/Shevon Lai Jemie awal tahun ini.

Artikel Tag: Paulus Firman, Chan Peng Soon, bam