Para Pemain profesional Mengeluh PBL di India Dibatalkan

Berita Badminton: Para pebulutangkis profesional, Chan Peng Soon dan Daren Liew mengacaukan nasib buruk mereka karena mereka akan kehilangan ribuan ringgit dengan pembatalan kompetisi Premier Badminton League (PBL) di India.

Dua pemain ini sudah merasakan kesulitan keuangan setelah pandemi Covid-19 karena tidak seperti rekan senegaranya yang lebih beruntung dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) yang masih mendapatkan tunjangan bulanan, para profesional ini harus mengandalkan uang hadiah turnamen sebagai sumber utama pendapatan mereka.

Pemain ganda campuran Chan Peng Soon dan pemain tunggal Daren Liew seharusnya tampil di PBL yang menguntungkan tahun ini, tetapi musim keenam yang seharusnya dimulai bulan ini, telah ditunda ke tahun depan.

Peng Soon dan Daren sama-sama bermain di edisi kelima yang berlangsung pada Januari dan Februari tahun ini.

Chan Peng Soon, yang melakukan debutnya di PBL, berperan penting dalam mengarahkan Bengaluru Raptors ke pertahanan gelar yang sukses, sementara Daren Liew finis di urutan kelima dengan Hyderabad Hunters di liga dari tujuh tim.

Daren dilaporkan telah menerima cek pembayaran sebelum pajak sebesar RM182,000 atau berkisar 617 juta rupiah dari edisi terakhir, sementara Peng Soon membawa pulang RM165,000 atau berkisar 559 juta rupiah.

Daren Liew mengatakan tuan rumah tidak hanya membayar dengan baik tetapi mereka juga merawat para pemain dengan baik.

“Ini adalah liga yang terorganisir dengan baik dengan banyak pengikut. Tim juga merawat para pemain dengan baik,” kata Daren.

“Saya telah bermain dalam PBL tiga musim (yang pertama pada 2013), jadi sayang sekali acara tahun ini ditunda tidak, terima kasih kepada virus corona. Saya tidak pernah melakukannya dengan baik sejauh ini, akan sangat bagus untuk membantu tim saya finis tiga besar," ungkapnya.

“Jika saya diundang tahun depan, saya akan bermain tanpa keraguan,” tambah Daren, yang juga dibayar 3,3 juta rupee saat bermain untuk Ahmedabad Smash Masters yang diperkuat Viktor Axelsen pada musim 2018/2019.

Di satu sisi, Chan Peng Soon mengakui bahwa Covid-19 telah memengaruhi mata pencaharian mereka.

“Sebagai profesional, kami bergantung pada pendapatan dari liga ini dan turnamen lain di sirkuit internasional untuk bertahan. Sangat disayangkan, Covid-19 telah menjungkirbalikkan dunia bulu tangkis," katanya.

“Saya memiliki perjalanan yang tak terlupakan ketika kami memenangi gelar bersama tim saya awal tahun ini,” ujar Peng Soon, yang menantikan edisi tahun depan.

Selain Peng Soon, pebulutangkis Malaysia lainnya yang pernah memenangkan PBL sebelumnya adalah Goh V Shem/Lim Khim Wah (Hyderabad Hotshots pada 2013) dan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Delhi Dashers pada 2016).

Penyelenggara PBL berharap bisa menggelar liga pada pertengahan tahun depan.

"Kami berharap dapat menjadi tuan rumah acara antara Olimpiade dan akhir dari kualifikasi terakhir pada (awal) Mei," kata direktur pelaksana PBL Prasad Mangipudi kepada Press Trust of India.

“Kemudian kita bisa mendapatkan beberapa pemain kunci, termasuk pemain yang terikat di Tokyo, yang dapat mengambil acara ini sebagai latihan pertandingan menjelang Olimpiade karena seseorang dijamin memiliki lima hingga enam pertandingan di acara ini," jelasnya.

Artikel Tag: PBL, Chan Peng Soon, Daren Liew