Malaysia Bantah Ada Perlakuan Istimewa Kepada Salah Satu Pemainnya

Berita Badminton : Federasi Badminton Malaysia (BAM) telah membantah klaim terkait perlakuan istimewa untuk pebulutangkis muda yang tengah naik daun, K. Letshanaa.

Pemain tunggal putri berusia 17 tahun itu saat ini hanya mengikuti satu sesi latihan setiap hari dibandingkan dengan rekan-rekannya yang bermarkas penuh waktu di Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM) di Bukit Kiara.

Letshanaa juga satu-satunya junior yang akan mengikuti Sijil Pelajaran Malaysia (SPM), sedangkan sisanya di bawah program International General Certificate of Secondary Education (IGCSE).

Sekretaris Jenderal BAM, Datuk Kenny Goh mengatakan: “Sebenarnya tidak ada perlakuan khusus untuk Letshanaa. Letshanaa adalah salah satu pebulutangkis yang diidentifikasi BAM melalui program identifikasi bakat," katanya.

"Dan kami telah membicarakan tentang pelacakan cepat beberapa talenta muda kami. Namun, ketika kami menawarkan Letshanaa opsi untuk bergabung dengan tim nasional, kami menyadari sudah terlambat baginya untuk beralih ke program IGCSE," ungkap Kenny.

"Jadi, alih-alih kalah dalam setahun, kami setuju dia bergabung dengan kami paruh waktu."

Kenny juga mencatat bahwa Letshanaa bukan satu-satunya yang mendapatkan pengecualian ini.

BAM memiliki kesepakatan dengan pemain 17 tahun lainnya, Arena Satu Samin yang berbasis di Sabah.

“Dengan Arena, agak tricky karena ingin menyelesaikan SPM-nya di Sabah. Jadi jika dia bisa mempertahankan tingkat kebugarannya dan tetap kompetitif, maka kami akan menawarkannya untuk bergabung dengan kami penuh waktu tahun depan," kata Kenny.

"Ingatlah bahwa Letshanaa dan Arena masih harus membuktikan diri ketika sistem pemeringkatan internal diterapkan tahun depan, tambah Kenny.

Sebagai catatan, pemeriksaan SPM baru akan dilakukan tahun depan pada 6 Januari hingga 9 Februari 2021.

Artikel Tag: bam, Malaysia, Letshanaa