Loh Kean Yew Kecewa Kalah Dari Antonsen di Final Korea Open 2023

Berita Badminton : Penantian berlanjut untuk Loh Kean Yew, saat ia melanjutkan pencariannya untuk kemenangan turnamen pertama yang sulit dipahami sejak memenangkan gelar Kejuaraa Dunia 2021. Tapi pemain bulutangkis top Singapura melihat ini sebagai tantangan motivasi, bukan tekanan ekstra.

Pada hari Minggu, peringkat 8 dunia kalah 11-21, 21-11, 21-19 dari peringkat 16 dunia asal Denmark Anders Antonsen setelah 68 menit di final tunggal putra Korea Open  senilai US$420.000 atau berkisar 6,3 miliar rupiah di Stadion Jinnam di Yeosu.

Unggulan keempat Loh Kean Yew tidak menikmati start terbaik, tertinggal 1-5 dan 4-9, tetapi secara mengejutkan merangkai  17 dari 19 poin berikutnya untuk merebut game pertama. Namun, dia tidak bisa merangkai poin beruntun di game kedua karena Antonsen menang dengan skor yang sama.

Dalam permainan penentuan yang menegangkan dan “roller-coaster”, ia memimpin 7-3, tertinggal 8-13, dan mengejar ketertinggalan menjadi 15-15, tetapi tidak bisa lagi unggul saat ia kalah menjadi 1-2 dalam rekor head-to-head melawan Antonsen.

Dengan selisih tipis tersebut, tiga poin krusial di set penentuan tampaknya menentukan hasil akhir.

Yang pertama datang lebih awal, ketika Antonsen tampak mengangkat tangannya setelah Loh sudah bergerak untuk melakukan servis, dan pemain Denmark itu menang setelah melakukan servis ulang. Setelah jeda, Loh dua kali memiliki lapangan terbuka lebar untuk dibidik, tetapi membentur net dan kemudian melebar.

Menengok ke belakang, dia berkata: “Saya merasa sedih karena rasanya seperti menyia-nyiakan kesempatan untuk memenangkan gelar. Untuk insiden servis, permainan pikiran memang terjadi, tetapi saya tetap fokus,” katanya.

“Mengenai kesalahan, saya pasti bisa melakukan lebih baik dengan pengambilan keputusan saya di beberapa titik. Hari ini bukan hari saya, saya akan belajar dari pengalaman ini dan saya berharap akan ada hasil yang lebih baik di final berikutnya.”

“Menang atau kalah, setiap final adalah tonggak sejarah. Saya merasa, untuk sebagian besar minggu ini, saya berhasil menerapkan apa yang saya latih dalam hal kesabaran dan konsistensi tembakan dalam pertandingan saya, dan itu bagus. Saat ini, saya melihat kekeringan sebagai motivasi bagi saya untuk memecahkannya, bukan sebagai tekanan.”

Sementara Loh Kean Yew kehilangan gelar pertamanya dalam 19 bulan, Anders Antonsen menaklukkan empat lawan unggulan untuk mengakhiri paceklik gelar selama 30 bulan setelah berjuang dengan keluhan dada dan cedera lainnya pada tahun lalu saat mantan peringkat 2 dunia itu merosot ke urutan ke-30 dunia.

Pemain Denmark itu mengantongi uang hadiah sebesar US$31.500 (472 juta rupiah) dan 9.200 poin untuk daftar peringkat Race to Paris (Olympics), sementara Loh yang berusia 26 tahun harus puas dengan US$15.960 (239 juta rupiah) dan 7.800 poin.

Artikel Tag: Loh Kean Yew, Anders Antonsen, Korea Open 2023