Leong Jun Hao Akui Ada Tekanan Besar Melawan Saut Marcellyno

Berita Badminton : Meski Malaysia dikalahkan Indonesia hari ini di Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Campuran Asia (BAMTC), Leong Jun Hao menjadi sosok heroik dalam panci presto.

Indonesia hanya terpaut satu poin dari kemenangan dengan skor 2-0, sementara Malaysia membutuhkan pemain peringkat 28 dunia Jun Hao untuk menang agar tetap bertahan.

Di babak ini, Leong Jun Hao menunjukkan sisi tangguhnya saat menghadapi pemain muda Indonesia, Yohannes Marcellyno.

Meski Jun Hao kalah di game pertama 21-11 dan hampir goyah di kedudukan 20-17, ia tetap tenang dan menyelamatkan tiga match point untuk memenangkan game pertama 22-20, dan game penentuan 21-12 untuk menghentikan laju Indonesia untuk sementara.

Meski Indonesia akhirnya menang 3-2, Jun Hao yang berusia 26 tahun akan mengenang cara ia berjuang bak seorang pejuang.

"Indonesia unggul 2-0 dan tidak ada tekanan pada Yohannes. Jadi, dia bermain sebaik mungkin sementara saya harus memberikan segalanya untuk mengamankan poin," kata Jun Hao.

"Saat saya tertinggal 17-20 di set kedua, saya terus berusaha keras untuk meraih setiap poin di tahap itu. Tekanannya sangat besar karena saya sedang tertinggal dan kami harus menang, tetapi saya berusaha sekuat tenaga," ungkapnya.

Kemenangan Leong Jun Hao mungkin sia-sia tetapi tentu saja merupakan dorongan mental untuk menang dalam situasi seperti itu di ajang tim besar seperti Piala Thomas dan Piala Sudirman serta di Tur Dunia.

Pelatih tunggal nasional K. Yogendran menilai tim muda Malaysia bisa belajar dari kekalahan di BAMTC dan bekerja lebih keras untuk Piala Sudirman di Xiamen pada 27 April-4 Mei.

"Kami kecewa karena tidak mencapai perempat final, tetapi para pemain tidak boleh berkecil hati dan harus berusaha bangkit dari kemunduran ini," kata Yogendran.

Artikel Tag: Leong Jun Hao, Yohanes Saut Marchellyno, Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025