Kenneth Jonassen Janji Tak Akan Didik Para Pemain Sebagai Seorang Viking

Berita Badminton : Pelatih kepala bulu tangkis tunggal nasional yang baru, Kenneth Jonassen, tidak akan menjadi tipe orang yang berapi-api yang memberikan perawatan pengering rambut kepada para pemainnya.

Orang Denmark lebih suka menginspirasi pemain untuk meraih kemenangan dan berdarah-darah bersama mereka dalam kekalahan.

Ketua tunggal BAM itu menegaskan bahwa bukanlah gayanya untuk datang ke lingkungan baru dan memberi tahu anak didiknya bahwa segala sesuatunya harus dilakukan dengan caranya.

Ia percaya pada keputusan bersama dan membangun hubungan dekat melalui banyak diskusi.

Hal ini dilakukan untuk membuat para pemain menyadari pentingnya memiliki kepemilikan atas karier mereka sendiri.

"Saya bukan tipe orang yang datang dan memberi tahu para pemain bahwa beginilah seharusnya. Saya perlu banyak berdiskusi untuk mendapatkan lebih banyak detail karena saya akan berhadapan dengan pemain, sistem, dan budaya baru," kata Jonassen dalam konferensi pers di Kuala Lumpur hari ini.

"Saya harus membangun hubungan yang baik dan jujur ​​dan akhirnya mendidik para pemain agar memiliki rasa kepemilikan individu terhadap karier mereka."

"Bagi saya, kepemilikan adalah keputusan bersama tentang tujuan mereka dan mencapainya dalam karier mereka. Saya akan memegang sebagian kepemilikan, tetapi para pemain harus memegang kendali penuh untuk mencapai tujuan mereka." 

"Saya ikut senang saat mereka menang, dan saya ikut berdarah-darah saat mereka kalah, serta selalu menyediakan tempat bagi mereka untuk menangis. Para pemain akan lebih membutuhkan saya saat mereka kalah daripada saat mereka menang, dan saya akan ada di sana untuk memotivasi mereka. Tentu saja, saya paham akan ada keraguan di sepanjang jalan karena cedera dan kurangnya hasil, tetapi kami dapat menemukan cara yang konstruktif."

Sementara itu, Kenneth Jonassen juga tertarik mempelajari cara kerja sistem Asia agar dapat menyatu dengan gaya Eropa.

"Saya benar-benar tidak tahu perbedaan antara cara Eropa dan Asia. Itu adalah sesuatu yang harus saya cari tahu. Lebih baik bagi saya untuk mengamati dan mengajukan banyak pertanyaan di bulan-bulan awal untuk mengetahui lebih banyak," tambah Jonassen.

"Saya di sini bukan hanya untuk melatih para pemain, tetapi juga untuk mengembangkan diri. Dengan pengetahuan yang lebih baik, saya yakin kita dapat mencapai keseimbangan dengan yang terbaik dari kedua dunia."

Sifat Jonassen yang dapat dipercaya menjadi salah satu alasan keberhasilannya sebagai pelatih. Inilah alasan mengapa Viktor Axelsen, meskipun menjadi pebulu tangkis independen setelah memenangkan medali emas Olimpiade 2021, memutuskan untuk kembali berlatih di bawah asuhan Jonassen untuk ajang-ajang besar.

Para pebulu tangkis tunggal Malaysia harus melangkah jauh jika bisa mengeluarkan kemampuan terbaik Jonassen dalam empat tahun kiprahnya di sini hingga 2028.

Artikel Tag: Kenneth Jonassen, rexy mainaky