Jabatan Presiden BWF Dibatasi Hingga Empat Periode

Berita Badminton : Jabatan presiden Federasi Badminton Dunia kini dibatasi selama empat periode yang diputuskan selama Rapat Umum Tahunan yang diselenggarakan di Kopenhagen pada hari Sabtu (19/7).

Keanggotaan BWF juga menyetujui perubahan konstitusi yang memastikan “setidaknya 30 persen dari setiap gender di dewan dan di antara perwakilan dari masing-masing wilayah benua.”

Keputusan itu sejalan dengan arahan Komite Olimpiade Internasional baru-baru ini untuk menjaga kesetaraan gender dalam posisi pengambilan keputusan Komite Olimpiade Nasional pada tahun 2020.

Keanggotaan BWF juga mengeluarkan proposal untuk memasukkan Ketua Komisi Atlit Para Badminton dalam dewannya.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada keanggotaan karena telah meloloskan pemungutan suara untuk menyetujui perubahan konstitusional untuk memastikan kesetaraan jender di dewan BWF dan untuk mengambil langkah penting lainnya untuk meningkatkan praktik tata kelola kami dengan membawa proses pemeriksaan untuk pejabat BWF,” Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer mengatakan dalam sebuah konferensi pers.

"RUPS virtual hari ini telah memungkinkan kami untuk melengkapi persyaratan tata kelola kami untuk menyelenggarakan RUPS setiap tahun sebelum 31 Juli, tetapi juga untuk memberikan beberapa keputusan penting untuk memastikan kami terus meningkatkan praktik tata kelola kami dari waktu ke waktu," tambahnya.

Hoyer menginformasikan bahwa BWF berada di peringkat ketiga dalam Federasi Olimpiade Internasional Musim Panas yang merupakan pemerintahan Federasi Internasional.

“Ini adalah berita fantastis untuk bulutangkis bahwa kami melakukan dengan sangat baik di bidang ini ... ini pertanda bagus untuk masa depan bulutangkis dan saya mengucapkan selamat kepada semua orang atas hasil yang luar biasa ini.”

Turnamen internasional saat ini ditangguhkan karena pandemi COVID-19.

Pada bulan Mei, BWF meluncurkan kalender internasional yang telah direvisi untuk menyelamatkan sisa musim ini. Namun, dengan krisis kesehatan global yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, banyak turnamen dibatalkan dari kalender yang sudah dikerjakan ulang.

Artikel Tag: BWF, Poul Eric Hoyer, IOC