Federasi Badminton Asia Desak BWF Untuk Putuskan Kasus Pengaturan Pertandingan

"Kasus ini telah menarik banyak perhatian, kami tidak tahu mengapa BWF begitu lama untuk mengambil sebuah putusan," kata Goh.

 

“Saya yakin BWF memiliki alasan tersendiri mengapa mereka masih tetap diam menangani kasus sejauh ini, namun mereka setidaknya harus menjelaskan apa yang terjadi.”

 

“Badminton Asia tidak tahu tentang perkembangan seluruh kasus, karena BWF hanya berkomunikasi langsung dengan Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM) atau bahkan dengan dua pemain yang terlibat. Apapun itu, kami berharap ada penjelasan dari BWF,” Kenny Goh menambahkan.

 

Media Malaysia juga melaporkan bahwa salah satu dari pemain yang dituduh dalam skandal itu, telah mengalami kesulitan keuangan sejak suspensi mereka pada Januari 2018 lalu. Pemain itu juga kehilangan sumber pendapatan utamanya setelah dicabut dari kerjasama dengan sponsornya karena kasus pengaturan pertandingan itu.

 

Kedua pemain profesional Malaysia yang diduga terlibat dalam pengaturan pertandingan, menghadiri sidang BWF di Singapura dan menghadapi enam tuduhan pengaturan pertandingan dari enam turnamen antara tahun 2013 hingga 2016. Kedua pemain tersebut bisa dilarang seumur hidup terlibat dalam bulutangkis jika terbukti bersalah melakukan pengaturan pertandingan.

 

Meskipun badan dunia belum mengungkapkan nama-nama yang terlibat, Zulfadli Zulkiffli dan Tan Chun Seang terlihat menghadiri sidang di sebuah hotel di Singapura pada Februari lalu.

 

Jika dua pemain yang diskors sementara dari semua turnamen ingin menentang putusan, mereka dapat mengajukan banding atas kasus tersebut ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) yang berbasis di Lausanne, Swiss.