Choong Hann Ingin Para Pemain Muda Untuk Tidak Terburu-buru Terjun ke Level Senior

Berita Badminton : Meskipun Malaysia sukses membawa pulang satu medali dan perak di Kejuaraan Dunia Junior 2018 yang baru saja usai pada pekan lalu, pelatih kepala tim nasional Malaysia, Wong Choong Hann tak ingin langsung menerjunkan para pemain tersebut ke turnamen kompetitif level senior. Sebaliknya, para pemain akan dibekali dengan kemampuan mumpuni agar mampu bersaing dalam ketatnya persaingan turnamen level atas dunia.

Goh Jin Wei memimpin dengan mengklaim gelar tunggal putri keduanya di Kejuaraan Dunia Junior, sementara pasangan ganda putri Toh Ee Wei/Pearly Tan Koong Le meraih medali perak setelah finish runner-up di turnamen bergengsi level junior itu.

Malaysia juga memiliki lima perempat finalis yakni Ng Tze Yong dan Aidil Sholeh Ali Sadikin (tunggal putra), Eoon Qi Xuan (tunggal putri), Ee Wei/Chia Wei Jie dan Pearly/Choong Hon Jian (ganda campuran).

Para pemain ini akan dipromosikan ke skuat tim senior minggu depan dan tanggung jawab sekarang ada pada Choong Hann dan tim pelatihnya untuk mengasuh talenta muda menjadi para pemain kelas dunia.

Mengetahui bahwa banyak pemain muda Malaysia yang juara di level junior di masa lalu yang gagal saat terjun ke senior, Choong Hann ingin memastikan bahwa para pebulutangkis ini tidak berakhir dengan apa yang ia sebut sebagai “generasi sandwich”.

“Generasi sandwich” yang dia maksud adalah kelompok pemain yang berjalan stagnan berusia 20-an yang terjebak di antara para pemain senior dan junior yang baru muncul.

Choong Hann mengatakan pelatih tidak akan terburu-buru membawa pemain ini untuk beraksi. Sebaliknya, mereka akan dilengkapi dengan amunisi yang memadai sebelum mereka terjun ke turnamen yang sesungguhnya.

"Kami para pelatih, harus mencoba mengeluarkan potensi dari para pemain muda yang diserahkan kepada kami (dari skuat junior)," kata Choong Hann.

"Sebagai permulaan, kami harus membantu mereka dalam aspek-aspek tertentu seperti pertumbuhan fisik, pengondisian kekuatan dan yang paling penting, melengkapi mereka dengan jumlah skill yang tepat, yang saya pikir akan menjadi senjata utama sehingga mereka dapat pergi ke turnamen dengan percaya diri."

“Sangat penting bagi kami untuk bekerja pada pola pikir pemain dan keterampilan mereka sebelum berpikir tentang menyusun strategi untuk mengalahkan lawan dengan peringkat yang lebih tinggi," tambah Choong Hann.

Choong Hann juga mengibaratkan bahwa para pemain muda ini sekarang adalah kancil yang sedang mengejar Ferrari dan akan tumbuh dan dibentuk untuk bisa menjadi Porsche.

“Anda tidak bisa mengejar Ferrari dengan Kancil. Tidak peduli seberapa keras Anda berlatih, Anda tidak akan menang. Anda harus meningkatkan diri menjadi Porsche, maka Anda mengalahkan Ferrari," kata Choong Hann.

“Ketika mereka akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bermain di turnamen, tidak apa-apa bagi mereka untuk merasakan pengalaman. Namun mereka harus belajar, menjadi lebih pintar dan lebih analitis selama pertandingan,” pungkas peraih medali perak Kejuaraan Dunia 2003 itu.

Artikel Tag: Choong Hann, Goh Jin Wei, Pearly Tan Koong Li