Cheah Liek Hou Kembali Buktikan Diri Bisa Diandalkan di Event Besar

Berita Badminton : Para badminton Cheah Liek Hou tampil fenomenal di Kejuaraan Dunia dan sekali lagi membuktikan betapa berharganya dia bagi Malaysia dengan meraih gelar ganda di Pattaya kemarin.

Juara Paralimpiade itu mengakali musuh bebuyutannya Dheva Anrimusthi dari Indonesia 21-15, 16-21, 21-15 dalam waktu 62 menit untuk kembali merebut gelar dunia tunggal putra kedelapan kategori SU5 (atas tidak kekal).

Sulit menemukan superlatif untuk menggambarkan tingkat keberhasilan Liek Hou karena pemain berusia 36 tahun itu juga menambah gelar ganda putra bersama Fareez Anuar setelah mengalahkan pasangan India Chirag Baretha-Raj Kumar 21-17, 21-18 dalam waktu 30 menit.

Itu adalah mahkota ganda keenamnya dan Cheah Liek Hou kini bangga menjadi pemilik 14 gelar dunia sejak meraih gelar pertamanya di Taiwan pada tahun 2005.

Dan kabar baiknya adalah dia masih bisa menantang pemain muda di event besar dalam waktu dua tahun.

Cheah Liek Hou mengklaim kemenangan kemarin menjadi sesuatu yang istimewa setelah Dheva menggagalkan gol tunggalnya di Asian Games Hangzhou tahun lalu, namun ia segera mengingatkan bahwa Dheva baru berusia 25 tahun dan akan selalu menjadi pertarungan yang sulit melawan pemain Indonesia di setiap turnamen, terutama di turnamen. Paralimpiade di Paris.

“Ini jelas merupakan balas dendam yang bagus dan memberi saya kepercayaan diri menjelang mempertahankan gelar saya di Paralimpiade Paris tahun ini, tetapi Dheva lebih muda dan lebih cepat. Persaingan kami akan selalu sangat ketat,” kata Liek Hou.

“Dia (Dheva) bergerak lebih cepat di lapangan dan lebih kuat secara fisik dan saya harus selalu cerdik dan menggunakan pengalaman saya untuk melawannya,” kata Liek Hou.

“Tidak pernah mudah melawannya dan pada usia saya, saya tidak bisa mengharapkan apa pun atau hanya mengandalkan reputasi semata. Ini akan menjadi kerja keras dan saya harus selalu memulai dari awal di setiap turnamen dan mempersiapkan diri dengan baik. Hal yang sama akan terjadi di Paris jika saya ingin memenangkan medali emas,” ungkapnya.

“Bahkan di Pattaya, permukaan lapangannya tidak bagus dan menyebabkan banyak tekanan pada lutut saya dan hanya pada saat final, mereka menggunakan matras lapangan berlapis ganda yang memberikan kenyamanan. Saya harus belajar cara mengatasi setiap kekurangan dan menghadapi tantangan baru.”

Meski demikian, Liek Hou bergembira karena ia masih mampu meraih gelar ganda dan terus melanjutkan performa apiknya di ajang dunia selama 19 tahun terakhir.

Like Hou memenangkan mahkota ganda pertama dari empatnya bersama Suhalli Laiman (2005, 2007, 2011 dan 2013) dan kelima bersama Hairol Fozi Saaba pada tahun 2015 sebelum gelar keenam kemarin.

“Ini adalah perjalanan yang panjang bagi saya dan saya bersyukur kepada Tuhan yang menjaga kesehatan saya selama ini sejak memenangkan gelar tunggal dan ganda untuk pertama kalinya pada tahun 2005,” kata Liek Hou.

“Tidak mudah untuk memenangkan delapan medali emas di nomor tunggal dan enam medali emas di nomor ganda dan saya yakin kesuksesan terbaru saya akan meningkatkan kepercayaan diri saya dan saya akan terus berjuang untuk meraih lebih banyak kesuksesan, terutama di Olimpiade.”

“Saya juga berharap Fareez akan bersemangat dengan gelar ganda dan dia juga dapat menggunakannya sebagai batu loncatan untuk memenangkan lebih banyak penghargaan di kancah internasional.”

Pelatih Nova Armada pun merasa Cheah Liek Hou berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan gelarnya di Paris.

“Penampilan Liek Hou cukup mantap dan berada di jalur perebutan medali emas Paralimpiade. Tapi seperti biasa kami akan tetap mengingat Dheva dan terus bekerja keras,” kata Nova.

Artikel Tag: Cheah Liek Hou, Dheva Anrimusthi, Kejuaraan Dunia 2024