Bukti Kuat Diperlukan Zulfadli Zulkifli untuk Proses Banding ke CAS

Berita Badminton : Bukti kuat dan kongkret mutlak diperlukan Zulfadli Zulkifli jika Ia ingin meringankan hukuman yang dijatuhkan oleh Federasi Badminton Dunia (BWF) kepadanya saat ia mengajukan banding ke Pengadilan Abritase Olahraga Internasional ( CAS ).

Hal itu diungkapkan oleh Chief Operating Officer Badminton Asia (COO) Kenny Goh, yang mengakui bahwa dia tidak yakin dengan alasan Zulfadli pada konferensi pers pekan lalu dan dia berharap mantan juara dunia junior itu akan memberikan bukti kuat di hadapan CAS untuk membersihkan namanya.

"Ini adalah hak Zulfadli untuk mengajukan banding. Namun, saya tidak berpikir itu akan berjalan mudah, karena BWF telah membuktikan dia bersalah berdasarkan bukti yang kuat," kata Goh.

"Secara pribadi, saya tidak yakin dengan alasannya, jadi saya berharap dia akan datang dengan penjelasan yang lebih baik untuk membuktikan dia tidak bersalah," tambah Kenny Goh.

Awal bulan ini, Federasi Badminton Dunia (BWF) telah menjatuhkan hukuman kepada Zulfadli selama 20 tahun dan denda US $ 25.000 (RM98.000) atau berkisar 345 juta rupiah, setelah terbukti bersalah melanggar kode etik BWF dalam hubungannya dengan Taruhan dan hasil pengaturan pertandingan.

Sedangkan pebulutangkis Malaysia lainnya, Tan Chun Seang, juga dinyatakan bersalah karena pengaturan pertandingan, dan dijatuhkan hukuman 15 tahun dan denda US $ 15.000 (RM59,000) atau berkisar 207 juta rupiah.

Zulfadli mengklaim bahwa percakapan WhatsApp (yang digunakan sebagai bukti oleh BWF) antara Chun Seang dan dia sebenarnya tentang kesepakatan sponsor dan bertaruh di kasino.

Kenny Goh yang merupakan mantan manajer umum BAM, mengatakan bahwa Zulfadli lebih baik berterus-terang agar namanya bersih.

"Jika dia mengakui kesalahannya, orang mungkin bersimpati dengannya. Itu bisa memudahkan proses banding," pungkas Kenny Goh.

Artikel Tag: zulfadli zulkifli, Tan Chun Seang, BWF, bam