Tyson Fury Tambahkan "Senjata Rahasia" Ke Kamp Latihannya Jelang Lawan Usyk

Pemegang gelar kelas berat WBC Tyson Fury memancarkan kepercayaan diri lima pekan menjelang pertarungan unifikasi melawan juara WBA, WBO, IBF, dan Majalah Ring, Oleksandr Usyk, di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, pada 18 Mei mendatang.

Pertarungan ini awalnya dijadwalkan berlangsung di tempat yang sama pada 17 Februari sebelum Tyson Fury mengalami cedera saat berlatih tanding yang memaksa pertarungan tersebut dijadwal ulang.

Setelah kekecewaan awal atas penundaan tersebut, Tyson Fury (34-0-1, 24 KO), 35 tahun, langsung kembali berlatih.

"Awalnya saya sedikit tertekan, untuk hari pertama atau lebih, namun setelah itu, seperti semua hal dalam hidup, saya menyadari bahwa waktu Tuhan itu sempurna, sempurna," kata Tyson Fury. "Ini tidak terlambat, tidak lebih awal, ini tepat waktu. Saat itu bukan waktu saya untuk bertarung, namun ini akan menjadi waktu saya pada 18 Mei.

"Saya berada dalam kondisi yang fantastis. Saya menjalani pemusatan latihan yang fantastis dan memiliki tim yang bagus di sekitar saya, semuanya berjalan sesuai rencana. Saya bekerja sangat keras, saya memiliki ayah saya (John Fury) di kamp latihan kali ini, jadi saya memiliki senjata rahasia. Kami memiliki kamp pelatihan yang lengkap, jadi tak ada yang bisa dilakukan lagi."

John Fury yang sudah berusia lanjut menjadi tambahan yang menarik di kamp ini setelah ia mengkritik persiapan anaknya dalam pertarungan terakhirnya, kemenangan split decision dalam 10 ronde yang diperdebatkan, atas debutan tinju dan mantan juara kelas berat UFC, Francis Ngannou, pada Oktober lalu.

"Ngannou mungkin bertarung melawan versi terburuk Tyson yang pernah saya lihat, secara fisik dan mental," kata John Fury kepada GiveMeSport tahun lalu.

"Bahkan di ruang ganti, wajahnya terlihat lucu. Saya menontonnya berdebat seminggu sebelumnya dan saya tidak terkesan. Paru-parunya ada di mana-mana selama seminggu, saya mencatat betapa kerasnya dia bernapas setelah ronde.

"Itu bisa saja terjadi saat kami berada di sana, namun keadaan tidak membaik. Dia mengalami minggu yang buruk, salah satu yang terburuk yang pernah ada, tetapi dia masih melakukan cukup banyak hal untuk menang."

John Fury menambahkan: "Jika Tyson tidak dapat kembali ke versi dirinya yang dulu di ronde-ronde selanjutnya, dia akan hancur.

"Namun ia tidak berlatih untuk melakukan hal itu dan ia malah mencoba melempar bom. Saya sudah menduganya dan saya tahu ini akan terjadi. Apa yang dia lakukan, mencoba untuk menjatuhkannya?

"Ia tidak memberikan seluruh kemampuannya, konsentrasi penuh, dan ia mengira itu akan mudah karena banyak orang mengatakan itu padanya."

Petinju kidal asal Ukraina, Usyk (21-0, 14 KO), 37, adalah teka-teki yang sulit untuk dipecahkan. Ia mengalahkan semua penantang serius di kelas penjelajah dalam perjalanannya menjadi juara sejati dan tidak terkalahkan dalam lima pertarungan di kelas berat sejak naik kelas lima tahun lalu.

Namun Tyson Fury tidak khawatir dengan reputasi luar biasa dari lawannya.

"Saya pikir jika saya tidak berlatih sama sekali untuk kamp ini, saya baru saja datang dengan berat badan sekitar 25 stone dan menenggak mungkin 15 pin Peroni sebelumnya, dan hari berikutnya masuk ke sana, apa yang akan dia lakukan? Menonjok saya?" tanya Fury, yang enam inci lebih tinggi dan 50 pound lebih berat dari Usyk.

"Tidak ada yang perlu diragukan lagi, namun ia tidak dapat melakukan apapun terhadap Derek Chisora (yang dikalahkan Usyk dalam pertarungan kelas berat pada tahun 2020). Itu adalah pertarungan 50-50."

Fury mengambil sikap yang sama dalam pertarungan ini seperti yang ia lakukan saat ia bertarung melawan petinju Ukraina, Wladimir Klitschko, di Jerman untuk memenangkan gelar juara dunia pertamanya.

Artikel Tag: Tyson Fury