Duel Jake Paul vs Anthony Joshua Tembus 33 Juta Penonton Global di Netflix
Jake Paul (kanan) dan Anthony Joshua seusai pertarungan mereka. (Foto: Fight TV)
Laga tinju antara Jake Paul dan Anthony Joshua kembali membuktikan kekuatan daya tarik olahraga tarung di era streaming.
Pertarungan yang berlangsung Jumat (19/12) malam di Kaseya Center, Miami, tersebut mencatat rata-rata 33 juta penonton global di Netflix, meski berakhir dengan kekalahan KO bagi Paul.
Angka ini diumumkan Netflix pada Selasa (23/12) dan menjadi pencapaian besar lainnya bagi platform tersebut dalam dunia siaran olahraga.
Menurut Netflix, jumlah tersebut merupakan average minute audience, yakni rata-rata penonton yang menyaksikan pertandingan pada setiap menit siaran.
Event Jake Paul vs Anthony Joshua bahkan menjadi program nomor satu Netflix di 45 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, Australia, Meksiko, dan Argentina.
Selain itu, Everpass—layanan streaming komersial—memperkirakan sekitar 600.000 penonton tambahan menyaksikan laga ini di berbagai lokasi komersial seperti bar dan restoran.
Pertarungan ini menjadi event tinju besar kedua yang disiarkan Netflix sepanjang 2025. Sebelumnya, duel antara Canelo Alvarez dan Terence Crawford pada September lalu mencatat angka lebih tinggi, yakni 41,5 juta penonton global.
Namun, rekor tertinggi masih dipegang laga Jake Paul melawan Mike Tyson pada November 2024, yang menurut Netflix sempat mencapai puncak 108 juta penonton dan disebut sebagai event olahraga paling banyak ditonton dalam sejarah platform tersebut.
Dari sisi olahraga, duel ini sejak awal menuai perdebatan.
Jake Paul (12-2, 7 KO), petinju sekaligus influencer berusia 28 tahun, datang sebagai underdog berat menghadapi Anthony Joshua (29-4, 26 KO), mantan juara dunia kelas berat dua kali sekaligus peraih emas Olimpiade.
Bahkan, sebagian kalangan tinju sempat mengkritik Komisi Atletik Florida karena mengizinkan pertarungan tersebut digelar.
Di atas ring, kekhawatiran itu terbukti. Joshua tampil dominan dan mengakhiri laga dengan KO pada ronde keenam.
Sebuah pukulan kanan keras membuat Paul terjatuh dan laga dihentikan, dengan Paul dilaporkan mengalami patah rahang akibat serangan penentuan tersebut.
Meski demikian, Paul memilih merespons cedera itu dengan santai di media sosial dan sudah menyatakan niatnya untuk kembali naik ring dalam waktu mendatang.
Terlepas dari hasil pertandingan, secara bisnis acara ini tergolong sukses besar. Event tersebut dipromotori oleh Most Valuable Promotions (MVP), perusahaan milik Jake Paul, serta diproduksi bersama oleh MVP dan Everpass.
Laga ini juga mencatatkan rekor sebagai gate tinju dengan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah Kaseya Center, menunjukkan besarnya minat publik terhadap duel lintas dunia hiburan dan olahraga ini.
Kesuksesan Jake Paul vs Anthony Joshua semakin menegaskan strategi Netflix dalam menggarap konten olahraga premium.
Dengan jutaan penonton global dan dampak komersial yang besar, Netflix tampaknya semakin serius menjadikan tinju sebagai salah satu pilar hiburan live mereka—dan Jake Paul, terlepas dari kalah atau menang, tetap menjadi magnet utama perhatian dunia.
Artikel Tag: Jake Paul, Anthony Joshua