Stefanos Tsitsipas Akan Rindukan Wimbledon Dan Tak Sabar Menanti Musim 2021

Berita Tenis: Stefanos Tsitsipas menyatakan bahwa pembatalan Wimbledon seperti lelucon pada tanggal 1 April setelah pihak penyelenggara benar-benar memutuskan untuk membatalkan Grand Slam tersebut akibat pandemi COVID-19.

Tsitsipas debut di Wimbledon pada musim 2017 dan pencapaian terbaiknya di Wimbledon adalah ketika ia lolos ke babak keempat pada musim 2018. Ia langsung tersingkir dari babak pertama Wimbledon musim lalu (kalah dari Stefano Travaglia), tetapi bangkit kembali dan memenangkan turnamen akhir musim, ATP Finals di London.

“Saya pergi tidur dengan berpikir bahwa itu semua adalah lelucon yang tidak lucu pada 1 April, tetapi saya bangun untuk mengetahui bahwa Wimbledon benar-benar dibatalkan. Saya akan merindukan turnamen istimewa itu dan saya tidak sabar menantikan musim 2021. Tetap di rumah. Tetap waras,” tulis petenis muda Yunani, Tsitsipas melalui Twitter.

Sebelum turnamen tenis ditangguhkan karena COVID-19. Musim ini Tsitsipas memenangkan gelar di Marseille untuk kali kedua secara beruntun dan kalah di final Dubai dari Novak Djokovic. Ia juga kalah dari petenis berkebangsaan Kanada, Milos Raonic di babak ketiga Australian Open. Di edisi perdana ATP Cup yang digelar di Australia, ia berhasil mengalahkan Alexander Zverev, tetapi kalah dari Denis Shapovalov dan Nick Kyrgios.

Tsitsipas menjadi petenis Yunani pertama yang menembus peringkat 5 besar dan petenis pertama dari negaranya yang melaju ke semifinal Grand Slam ketika ia tampil di semifinal Australian Open musim 2019.

Musim lalu, Tsitsipas mencatatkan salah satu kemenangan terbesar dalam kariernya dengan mengalahkan Djokovic di Shanghai. Selain itu, ia menjadi runner up di Dubai (kalah dari Roger Federer) dan Beijing (kalah dari Dominic Thiem), tetapi ia berhasil menyabet gelar di Marseille, Estoril, dan gelar terbesar dalam kariernya sampai saat ini, ATP Finals.

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Stefanos Tsitsipas