Kanal

Penampilan Impresif Lakshya Sen di All England Jadi Momentum Menuju Olimpiade

Penulis: Yusuf Efendi
22 Mar 2024, 14:30 WIB

Lakshya Sen/[Foto:Sportstar]

Berita Badminton : Pada satu titik, kualifikasi Olimpiade bintang bulu tangkis India Lakshya Sen tampak tidak pasti, tetapi ia tampaknya telah mendapatkan kembali performanya tepat pada waktunya.

Selama seminggu terakhir di Kejuaraan All England, berkat keputusannya untuk menukar kaus setengah lengan dengan kaus tanpa lengan, kecintaan Lakshya Sen terhadap tinta semakin banyak ditayangkan. Di kulit deltoid kirinya ada sepasang tato bertuliskan 'Believe' dan 'Never Give Up'.

Itulah tema Lakshya selama dua minggu terakhir.

Saat menuju French Open pada awal Maret, pemain berusia 22 tahun itu tampak seperti sedang berjalan-jalan. Dalam rekor beruntun yang dimulai Agustus lalu, ia belum pernah melewati babak pertama dalam delapan turnamen dan mencatatkan rekor buruk 3-11.

Berada di peringkat ke-12 dunia pada bulan Juli tahun lalu, penurunan performa yang berkepanjangan membuatnya hampir jatuh dari peringkat 20 besar pada awal Februari 2024. Penurunan tersebut bahkan tampaknya mengikutinya di kompetisi domestik yakni dia kalah dari Bharat Raghav yang tidak diunggulkan di perempat final kejuaraan nasional.

Kemerosotan sementara mungkin merupakan sesuatu yang dilakukan sebagian besar atlet dengan tenang. Namun di tahun Olimpiade ini, di mana hanya peringkat 16 besar dunia yang dijamin lolos ke Olimpiade Paris pada bulan Juli, ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa mantan peraih medali perunggu Kejuaraan dunia, yang pernah dianggap sebagai salah satu pertaruhan terbaik India di Olimpiade, bahkan mungkin tidak berhasil.

Namun yang paling penting, Lakshya Sen tampaknya telah menemukan kembali semangatnya. Finis di semifinal French Open memberinya ruang bernapas yang sangat dibutuhkannya.

Kemudian, di Kejuaraan All England, Lakshya tampak seperti telah menemukan kembali beberapa sentuhan yang membuatnya mencapai final 2022 di Birmingham, dengan finis di semifinal kali ini.

Dia mengalahkan peringkat 4 dunia dan pemain terbaik musim ini, Anders Antonsen, di babak kedua dan mantan juara All England Lee Zii Jia di perempat final. Kadang-kadang, Lakshya tertatih-tatih di kedua pertandingan di mana dia mengabaikan defisit 6-12 di set penentuan melawan Antonsen dan dikalahkan 21-13 di game pembuka perempat final melawan Jia.

Kemudian, di babak semifinal, ia bangkit dari ketertinggalan satu game untuk memaksakan penentuan dan bahkan sempat mempertahankan keunggulan sebelum gagal melawan Jonatan Christie dari Indonesia, yang kemudian memenangkan gelar.

Hasil tersebut melompati Lakshya lima tingkat ke peringkat 13 dalam peringkat dunia terbaru dan memastikan bahwa ia akan berada di Paris dalam empat bulan. Namun yang lebih penting, Lakshya tidak hanya berusaha keras lagi. Setelah mendapati dirinya berada dalam performa terbaiknya, ia kini memiliki penarik yang signifikan untuk membawanya ke ibu kota Prancis.

Hasil ini kembali menempatkan nama Lakshya Sen dalam pembahasan mengenai harapan utama India terhadap Paris. Meskipun ia tidak memulai minggu ini sebagai favorit, Lakshya membuktikan keberaniannya di tunggal putra ketika pemain India lainnya tersendat, HS Prannoy kalah dari Su Li Yang, PV Sindhu dari An Se Young, dan Chirag Shetty dengan Satwik Rankireddy di ganda putra kalah dari Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri.

Saat wawancara dengan Sportsstar di India Open, pelatih Lakshya, Vimal Kumar, menyoroti bahwa masalahnya lebih terletak pada pola pikirnya dibandingkan kemampuan fisiknya.

Artikel Tag: Lakshya Sen, Olimpiade Paris 2024

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru