Kanal

Mattia Binotto Dinilai Kurang Tegas dalam Memimpin Ferrari

Penulis: Abdi Ardiansyah
22 Des 2022, 23:55 WIB

Mattia Binotto

Berita F1: Mantan pebalap F1, Karun Chandhok, menuding Mattia Binotto terlalu takut untuk mendepak anggota tim yang kemudian berdampak pada kehancuran mereka.

Mattia Binotto tak akan lagi menjabat sebagai Prinsipal Ferrari pada 2023. Ia pun mengakhiri tugasnya selama empat tahun sebagai pemimpin pabrikan asal Maranello.

Hal ini menyusul kekecewaan para petinggi Sang Kuda Jingkrak setelah hanya hanya mampu memenangi empat balapan sepanjang F1 2022. Mereka sejatinya memiliki mobil tercepat di grid, namun strategi yang buruk dan problem keandalan mesin merusak segalanya.

Eks pebalap F1, David Croft, melihat upaya Binotto untuk tidak menyalahkan para kru Ferrari, seperti yang dilakukan oleh Toto Wolff di Mercedes, adalah biang keroknya.

"Apakah Mattia Binotto membayar harga untuk musim yang melebihi ekspektasi? Tidak adalah jawaban untuk itu. Seperti yang Anda katakan, mereka telah membangun mobil tercepat. Apakah dia membayar harga untuk mencoba melindungi staf di Maranello untuk pengawasan ketat dan kesalahan publik?” ucapnya dilansir dari Crash.

“Ya, saya pikir dia melakukannya. Toto Wolff menciptakan budaya tidak menyalahkan di Mercedes. Mattia mencoba melakukan hal yang sama di Ferrari, yang satu dipuja untuk itu tetapi yang lain harus mengundurkan diri untuk itu,” lanjut Croft.

Karun Chandhok yang juga mantan pebalap jet darat dengan cepat menunjukkan perbedaan utama antara gaya kepemimpinan Binotto dan Wolff.

“Ada perbedaan karena ada satu hal tentang menciptakan budaya tidak menyalahkan, namun, jika seseorang tidak tampil - dalam kasus mereka strateginya tidak - Anda harus melakukan perubahan,” katanya.

"Mattia mungkin condong ke arah melindungi orang dan tidak memecat orang di tengah musim, dan mungkin ragu untuk melakukan perubahan yang diperlukan,” ia menyimpulkan.

Artikel Tag: Ferrari, Mattia Binotto, F1 2022

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru