Kanal

Ketika Juan Martin Del Potro Juara Meski Tiga Besar Maju Ke Semifinal

Penulis: Dian Megane
06 Feb 2022, 20:22 WIB

Juan Martin del Potro [kanan] dan Roger Federer [kiri] di US Open 2009

Berita Tenis: Kemenangan petenis berkebangsaan Argentina, Juan Martin del Potro di US Open musim 2009 tidak akan terlupakan dari banyak aspek.

Namun, hal yang paling luar biasa di antara banyak aspek tersebut adalah fakta bahwa Grand Slam tersebut menjadi satu-satunya Grand Slam ketika Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic melaju ke semifinal, tetapi gagal memenangkan gelarnya.

Musim 2009 merupakan musim pertama ketika petenis berkebangsaan Argentina tampil sebagai petenis peringkat 10 besar, yakni peringkat 9 dunia. Pada musim tersebut, ia melaju ke perempatfinal Australian Open dan semifinal French Open sehingga peringkatnya naik sampai ke peringkat 5 dunia. Setelah performanya sedikit menurun di pertengahan musim, ia diunggulkan di posisi keenam di US Open.

Melaju ke perempatfinal di US Open musim sebelumnya, petenis yang kala itu berusia 21 tahun mengulangi pencapaian yang sama tanpa menghadapi banyak kendala. Setelah tiga kemenangan atas petenis non unggulan, laga menantang pertamanya adalah melawan mantan petenis peringkat 1 dunia, Juan Carlos Ferrero di babak keempat.

Petenis unggulan ke-24, Carlos Ferrero saat itu telah melampaui masa keemasannya dan tidak menawarkan banyak tantangan. Dengan kemenangan 6-3, 6-3, 6-3, petenis berkebangsaan Argentina melaju ke perempatfinal melawan Marin Cilic.

Seperti halnya del Potro, Cilic saat itu tengah memanas. US Open musim 2009 menandai perempatfinal pertamanya di Grand Slam yang ia torehkan setelah melumpuhkan petenis unggulan kedua, Andy Murray di babak keempat.

Namun, Cilic tidak mampu melakukan hal yang sama melawan petenis unggulan keenam. Dari ketertinggalan satu set dan peluang break di set kedua, petenis unggulan keenam mengklaim kemenangan dengan empat set.

Di semifinal keduanya pada musim tersebut, del Potro menghadapi petenis unggulan ketiga, Nadal. Memasuki pertandingan tersebut, Nadal unggul dalam head to head mereka dengan 4-2. Tetapi, pertemuan ketujuh mereka bukan pertandingan yang akan diingat petenis berkebangsaan Spanyol.

Petenis berkebangsaan Spanyol berdiri tanpa petunjuk menghadapi forehand del Potro yang tanpa henti dan malah melakukan kesalahan yang tidak biasa ia lakukan sehingga kalah telak dengan 6-2, 6-2, 6-2.

Di semifinal lain, petenis unggulan pertama, Federer mengalahkan Djokovic dengan 7-6, 7-5, 7-5.

Menghadapi petenis berkebangsaan Argentina, Federer semakin dekat untuk menjadi petenis putra pertama di Open Era yang memenangkan US Open sebanyak enam kali secara beruntun. Pada musim tersebut, ia juga menjuarai French Open dan Wimbledon.

Selain itu, ia juga memenangkan keenam pertemuan sebelumnya melawan petenis berkebangsaan Argentina, sehingga membuat para penikmati tenis percaya kemenangan US Open telah ada dalam genggamannya.

Final tersebut diawali dengan alur yang telah diprediksi ketika Federer merebut set pertama dengan 6-3. Meski tertinggal 1-3 di set kedua, del Potro berjuang dan memenangkannya dengan 7-6. Set ketiga kembali dimenangkan petenis berkebangsaan Swiss dengan 6-4 dan set keempat kembali harus melalui babak tiebreak yang lagi-lagi dimenangkan petenis berkebangsaan Argentina.

Dengan gelar prestisius dipertaruhkan, del Potro mengawali set kelima dengan keunggulan 3-0. Usai mempertahankan beberapa servis masing-masing, kedudukan menjadi 5-2, sebelum Federer goyah di service game terakhirnya sehingga memberikan petenis berkebangsaan Argentina gelar Grand Slam pertama dan satu-satunya.

Artikel Tag: Tenis, US Open, Juan Martin Del Potro, Roger Federer, Rafael Nadal, Novak Djokovic, marin cilic

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru