Kanal

Disia-siakan Tim Honda, Tiga Rider Muda Ini Justru Bersinar di MotoGP

Penulis: Abdi Ardiansyah
11 Des 2020, 15:10 WIB

Joan Mir sempat hampir bergabung dengan tim Repsol Honda pada awal kariernya di MotoGP

Berita MotoGP: Mantan Manajer Honda, Livio Suppo, menilai bahwa tim Honda telah menyia-nyiakan bakat para pebalap muda yang pada akhirnya kini mereka mampu bersinar di tim lain.

Honda musim ini mengalami musim terburuk lantaran hanya menjadi peringkat kelima dari enam tim di klasemen konstruktor. Honda bahkan nyaris tak pernah meraih podium selama satu musim sebelum akhirnya diselamatkan oleh Alex Marquez dengan raihan dua podium.

Performa buruk Tim Honda ini pun mendapat sorotan lantaran dinilai terlalu mengandalkan Marc Marquez seorang. Honda saat ini belum mampu menemukan sosok pengganti Dani Pedrosa yang bisa mengimbangi performa Marquez.

Mantan petinggi Honda, Livio Suppo, juga menyoroti hal tersebut. Ia bahkan mengaku sering kecewa lantaran tim tersebut sering menyia-nyiakan para talenta muda yang ditemukannya dulu, yang kini justru bersinar bersama pabrikan lain.

Suppo menyebut ada tiga talenta muda yang disia-siakan oleh Honda. Salah satu contoh paling nyata adalah Joan Mir, pemenang gelar juara dunia MotoGP 2020. Sebelum memutuskan bergabung dengan Suzuki, Mir sejatinya punya kesepakatan pra-kontrak dengan Honda ketika merencanakan promosi ke kelas MotoGP.

Suppo kala itu melihat Mir sebagai sosok suksesor Dani Pedrosa. Sayangnya, rencana Suppo gagal ketika Mir justru berlabuh ke pabrikan lain.

"Setelah saya pergi [pada 2007], sejauh apa yang saya tahu, negosiasi dengan Joan Mir terus berjalan. Joan Mir menginginkan sebuah tim pabrikan sehingga lebih memilih Suzuki daripada tim satelit Honda," ujar Suppo sebagaimana dilansir dari GPOne.

"Andai saja Honda memilih Mir daripada Lorenzo, mereka akan bersaing untuk perburuan gelar dan mengamankan masa depan tim," tandasnya.

Selain Mir, rider potensial lain yang batal bersinar bersama Honda adalah Franco Morbidelli, runner-up kejuaraan MotoGP 2020. Sebelum bergabung dengan Petronas Yamaha SRT, Morbidelli melakoni debut di kelas MotoGP bersama tim satelit Honda, Marc VDS, pada 2018.

Nahasnya, murid dari Valentino Rossi itu hanya bertahan satu tahun di Honda karena Marc VDS memilih mundur dari MotoGP. Suppo mengklaim bahwa merekrut Morbidelli merupakan idenya. Namun, keyakinannya terhadap Morbidelli mendapat tentangan.

"Sayalah yang menempatkan Morbidelli di Marc VDS, tetapi petinggi dari Jepang tidak pernah mau percaya pada potensinya," tutur Suppo.

Sementara satu rider lain yang disia-siakan Honda adalah Jack Miller. Padahal merekrut Miller merupakan keputusan nekat yang dilakukan Honda mengingat sang rider tersebut langsung melangkah dari Moto3 ke kelas MotoGP.

Miller dinialai gagal mengeluarkan potensinya selama tiga musim menggeber motor balap RC213V. Kurangnya dukungan dari Honda menjadi penyebab Miller tergoda untuk hengkang ke tim 'junior' Ducati di MotoGP, Pramac Racing.

Keputusan Honda melepaskan Jack Miller sampai membuat Marc VDS kesal. Livio Suppo pun merasakan hal yang sama.

"Saya marah. Itu seperti menjual saham yang sedang naik dan kehilangan uang," tutur Suppo.

Miller saat ini mampu bertarung sebagai pebalap di papan atas MotoGP, ia bahkan dipercaya menjadi rider utama di tim pabrikan Ducati musim depan.

Artikel Tag: Tim Honda, joan mir, Franco Morbidelli, Jack Miller

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru