Kanal

Begini Rafael Nadal Berhadapan Dengan Kesehatan Mentalnya

Penulis: Dian Megane
04 Agu 2021, 20:52 WIB

Rafael Nadal ketika berlaga di French Open 2021

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Spanyol, Rafael Nadal mengungkapkan tentang kesehatan mental jelang kembali beraksi di Washington Open (Citi Open) pekan ini.

Petenis yang telah mengantongi 20 gelar Grand Slam belum melakoni pertandingan lagi sejak kalah di semifinal French Open musim ini setelah memilih untuk mengambil rehat dari dunia tenis. Awal pekan ini, ia mengkonfirmasi bahwa salah satu alasan dari rehat tersebut adalah cedera kaki yang membuatnya menepi dari lapangan tenis selama 20 hari. Ia mengakui, masih belum jelas berapa lama yang ia butuhkan untuk kembali pulih sepenuhnya.

Petenis peringkat 3 dunia bukan orang asing terhadap cedera di sepanjang kariernya, tetapi hal lain yang tidak banyak didiskusikan adalah kesehatan mental sebagai dampak dari olahraga yang kompetitif. Topik tersebut tengah memanas setelah sejumlah atlet kenamaan membicarakan perjuangan mereka terkait kesehatan mental mereka secara publik.

Naomi Osaka mengungkapkan selama French Open bahwa ia telah berhadapan dengan kegelisahan sosial dan depresi sejak 2018. Atlet lain yang secara terbuka membicarakan tentang hal tersebut adalah Simone Biles di Olimpiade.

Ditanya tentang kesehatan mental dalam wawancara bersama CBS, ptenis yang telah 13 kali menjuarai French Open meyakini bahwa menjadi seorang atlet bisa menjadi hal yang positif mau pun negatif.

“Setiap orang melihat hal tersebut dengan cara yang berbeda,” ungkap Nadal. “Kami berada di bawah tekanan karena kompetisi membuat anda merasa lebih stres. Tetapi di waktu yang sama, kami adalah orang yang sangat beruntung, karena kami bisa melakoni salah satu hobi kami. Hal yang paling penting dalam hidup ini, menurut saya adalah menjadi bahagia, lebih dari apa pun.”

Meskipun seorang atlet sekaliber petenis peringkat 3 dunia tidak terhindar dari perasaan gelisah. Ia menunjuk musim 2015 sebagai salah satu contoh ketika ia merasa stres. Saat itu, ia gagal melaju ke perempatfinal di keempat Grand Slam dan peringkatnya merosot hingga ke peringkat 10 dunia.

“Salah satu solusi adalah berhenti sejenak dan berusaha untuk pulih,” tambah Nadal tentang bagaimana ia mengatasi tekanan.

“Solusi lain adalah tetap berusaha dan menerima bahwa anda memiliki masalah itu. Anda harus menerima bahwa anda tidak akan menang. Pendekatan saya adalah tetap melangkah dan secara perlahan mengatasi situasi itu. Jadi, saya melakukannya dan delapan bulan kemudian, saya merasa jauh lebih baik.”

Dalam beberapa ke depan, petenis berusia 35 tahun berharap bisa kembali dengan kondisi terbaik demi US Open yang akan dimulai 30 Agustus mendatang. Ia saat ini imbang dengan Roger Federer dan Novak Djokovic sebagai petenis putra dengan gelar Grand Slam terbanyak, yakni 20 gelar Grand Slam. Tetapi ia tidak berambisi untuk berusaha melampaui rival-rivalnya.

“Fakta bahwa Novak memiliki 20 gelar, Roger 20 gelar, saya 20 gelar tidak meningkatkan motivasi atau tekanan bagi saya. Pendekatan saya tidak akan berubah. Saya akan selalu tetap sama. Saya melakukannya dengan cara saya. Jika Novak atau Roger bermain dan menang, tidak masalah, selamat bagi mereka. Saya tidak akan merasa frustasi karena hal itu. Saya tahu saya mencapai sesuatu yang tidak pernah saya mimpikan dan saya akan tetap berjuang serta tetap melakukannya,” papar Nadal.

Artikel Tag: Tenis, French Open, Rafael Nadal

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru