Bam Adebayo Kini Pegang Kendali sebagai Pemimpin Utama Miami Heat
Di ruang ganti Heat, Bam Adebayo menyebut dirinya sebagai pemimpin yang penuh gairah. (Foto: AP)
Bam Adebayo akhirnya benar-benar mengambil alih kemudi Miami Heat.
Setelah delapan musim berperan sebagai pendamping para bintang dan menjadi murid dari legenda-legenda klub, pemain berusia 28 tahun itu kini menjadi wajah utama franchise—sebuah peran yang ia jalani dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan keyakinan.
Adebayo masuk NBA dengan bimbingan Udonis Haslem serta berbagi panggung dengan Jimmy Butler yang membawa Heat ke dua Final NBA.
Dwyane Wade pun sempat kembali, membuat posisi Bam Adebayo lebih banyak berada di bayang-bayang.
Namun kini, tanpa Butler, Haslem, dan Wade, peran kepemimpinan jatuh sepenuhnya ke tangan sang big man.
“Musim ini, jelas saya yang berada di kursi pengemudi,” ujarnya saat Heat Media Day. “Kalau mereka tidak percaya saya, mereka tidak akan menempatkan saya di posisi ini.”
Perjalanan menuju kepemimpinan itu tidak selalu mulus.
Musim lalu menjadi salah satu masa tersulitnya karena konflik internal terkait permintaan pertukaran Butler, yang kemudian disusul dengan suspensi, ketegangan, dan kegaduhan ruang ganti.
Adebayo mencoba menenangkan badai sambil menjaga fokus tim—terutama para pemain muda—agar tidak larut dalam drama.
Pada akhirnya Butler diperdagangkan ke Golden State Warriors dalam trade lima tim. Miami menyelesaikan musim dengan rekor 37-45 dan tersingkir di putaran pertama, tetapi Adebayo belajar banyak dari situasi penuh tekanan itu.
Musim ini, Heat mencoba bangkit dengan tambahan penting seperti Norman Powell, yang tampil tajam dengan rata-rata 25 poin, serta kembalinya Tyler Herro yang langsung memberi kontribusi mencolok.
Bam Adebayo sendiri tampil stabil dengan 19,5 poin, 8,8 rebound, dan 2,5 assist per laga.
Heat akan menghadapi Orlando Magic di perempat final NBA Cup, dan Adebayo yakin timnya punya peluang besar selama tetap sehat.
“Orang akan bilang kami gila, tapi saya pikir kami kontender,” katanya. “Kadang kita perlu sedikit delusi untuk mewujudkan sesuatu.”
Kehidupan pribadinya juga memberi pengaruh penting.
Hubungannya dengan bintang WNBA A’ja Wilson membantu mengasah sisi kepemimpinannya. “Dia mengajarkan saya memberi diri saya ruang untuk bernapas,” katanya.
Di ruang ganti Heat, Bam Adebayo menyebut dirinya sebagai pemimpin yang penuh gairah.
Ia selalu menekankan pentingnya menjaga rasa senang bermain basket dan membangun kebersamaan—bahkan lewat aktivitas sederhana seperti bermain laser tag—untuk menjaga mental tim agar tidak jenuh menghadapi musim yang panjang.
Dengan catatan prestasi yang terus menumpuk dan statusnya sebagai pemimpin generasi baru Heat, Adebayo tampaknya sedang menapaki jalan yang akan mengukuhkan nomor 13 miliknya sebagai salah satu yang kelak akan digantung di langit-langit Kaseya Center.
Pelatih Erik Spoelstra pun mengakui perkembangan besar sang bintang.
“Dulu saya melatihnya sebagai remaja,” kata Spoelstra. “Sekarang ia menjadi mentor. Kerendahan hati dan pengaruhnya di ruang ganti adalah hal yang luar biasa. Saya tak sabar melihat langkah berikutnya.”
Artikel Tag: Bam Adebayo