Antara Liga dan Trofi, Pola Lama Tottenham Kembali Terulang Musim Ini

Berita Liga Inggris: Musim ini, Tottenham Hotspur kembali memperlihatkan kontras tajam antara performa mereka di Premier League dan kompetisi Eropa.

Bagi sebagian pengamat, ini adalah hal baru, namun sejarah menunjukkan bahwa pola seperti ini bukan sesuatu yang asing bagi Spurs. Sejak awal 1990-an, klub ini jarang berhasil menggabungkan keberhasilan di Premier League dengan kesuksesan meraih trofi.

Satu contoh mencolok terjadi pada musim 2007-08, ketika Spurs menjuarai League Cup dengan kemenangan atas Chelsea pada bulan Februari. Meskipun meraih trofi, mereka hanya mampu finis di papan bawah klasemen Premier League, sesuatu yang tak mereka alami lagi hingga musim ini. Sejak saat itu, mereka mencatatkan 16 musim beruntun dengan finis solid di liga, tetapi tidak menambah satu pun trofi ke lemari mereka.

Polanya bahkan bisa ditelusuri lebih jauh ke musim 1990-91. Di bawah asuhan Terry Venables, Tottenham tampil menjanjikan dan berada di posisi ketiga klasemen pada akhir November. Namun sejak putaran keempat Piala FA, performa mereka anjlok drastis dengan hanya satu kemenangan dari 15 pertandingan terakhir, meski mereka akhirnya mengangkat trofi Piala FA.

Situasi ini kembali terulang musim ini di bawah kepemimpinan Ange Postecoglou. Ketika fokus mulai bergeser ke kompetisi Eropa, performa mereka ikut menurun di Premier League. Dalam 12 pertandingan terakhir, Spurs hanya mencatat satu kemenangan, angka yang mengingatkan pada penurunan serupa yang pernah terjadi tiga dekade lalu.

Jika ada satu kesimpulan yang bisa ditarik dari sejarah Spurs, maka itu adalah kenyataan bahwa mereka tampaknya masih kesulitan untuk mengimbangi performa di dua kompetisi besar secara bersamaan. Ketika trofi mendekat, konsistensi di liga sering menjadi harga yang harus dibayar.

Artikel Tag: europa league, Premier League, Tottenham