Ini Alasan Aprilia Tolak Gagasan Penggunaan Turbo Hibrida
Berita MotoGP: Bos Aprilia Racing, Massimo Rivola, menegaskan tak ingin MotoGP bernasib seperti Formula 1 yang mengeluarkan banyak biaya untuk powertrain turbo-hybrid.
Penggunaan turbo hibrida di ajang balap mobil Formula 1 menimbulkan berbagai konsekuensi, di antaranya mobil jadi lebih lambat, berat, dan biaya pembuatannya yang tak sedikit. Suara jet darat juga jadi terdengar kurang indah bagi sebagian besar penggemar.
Itulah sebabnyak beberapa pabrikan yang berkecimpung di MotoGP, seperti KTM, Yamaha dan Aprilia kontra dengan ide penggerak hibrida yang diusung oleh Ducati.
Apalagi motor balap memiliki sistem yang lebih sederhana dan bobotnya ringan. Jika ditambah dengan perangkat unit penggerak hibrida dengan sistem pemulihan energi, maka akan membuat motor lebih berat. Formula 1 juga diketahui mengeluarkan biaya tiga kali lipat untuk powertrain turbo-hybrid.
Bos Aprilia, Massimo Rivola, yang pernah bekerja di lingkungan Formula 1, tentu saja menentang tambahan teknologi hibrida.
““Ha, lupakan itu! Anda bisa melupakan kata ‘mungkin’. Itu pasti kasusnya,” ucapnya dilansir dari Speedweek.com.
Beberapa waktu lalu, bos Ducati, Luigi Dall’Igna, menjelaskan kalau bobot baterai bakal makin ringan ke depannya. Ini tentu tidak akan jadi kendala berarti jika ditilik dari berat.
“Okay. Saya setuju kalau baterai akan lebih ringan dan efisien. Mungkin lebih masuk akal jika memberi beberapa ‘bantuan elektronik’ untuk mesin pembakaran internal. Tapi pertanyaannya, kenapa melakukan itu?” tutur Rivola.
“Karena Anda ingin menempatkan lebih sedikit bahan bakar di tangki? Apakah kita peduli tentang itu?”
Ia lalu mengingatkan kalau tidak ada perlunya menggunakan teknologi Formula 1 masa kini.
“Saya kira kunci sukses Formula 1 adalah suara mesin, dari V12, V10 dan mesin pembakaran lain. Itu suara yang indah. Kami harus menghindari kesalahan Formula 1 yang mengubah suara unit penggerak secara total,” tegasnya.
“Di Formula 1, hibrida adalah versi superhibrida yang dipikirkan dengan matang. Namun, itu masih mesin pembakaran dengan pelecut listrik.”
“Meski kita ingin jadi duta untuk kelestarian dunia, dalam hal kebisingan, asap knalpot dan lain-lain, kita jangan meniru Formula 1. Berat minimum mobil V6 1,6 liter saat ini adalah 948 kg. Pada 2013, dengan mesin V8 2.4 liter disuplai dengan udara, bobotnya 642 kg,” ia mengungkapkan.
“Jika motor MotoGP seberat 157 kg dilengkapi dengan baterai dan generator, kita dapat mengharapkan peningkatan bobot yang serupa.”
“Prioritasnya jelas, kita harus memastikan pertunjukan yang bagus dan berusaha keras untuk "nol emisi". Emisi CO2 bisa dikurangi jadi nol dengan bahan bakar bio.”
“Jika kita bisa mencapai itu, itu akan sangat bagus. Target kami adalah menggunakan bahan bakar sintetis 100 persen di MotoGP pada 2027,” tutup Rivola.
Artikel Tag: aprilia, Ducati, MotoGP 2022, f1
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/ini-alasan-aprilia-tolak-gagasan-penggunaan-turbo-hibrida
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini