Seidl Akui McLaren Ikut Pengaruhi Kinerja Daniel Ricciardo

Berita F1: Bos McLaren, Andreas Seidl, mengakui timnya gagal menyediakan solusi teknik terbaik sehingga Daniel Ricciardo kesulitan meraih hasil memuaskan di F1 2022.

Rumor mengenai perpisahan Daniel Ricciardo dan McLaren akhirnya terbukti. Rabu (24/8), kedua belah pihak mengumumkan akan mengakhiri kerja sama lebih cepat dari perjanjian, yang seharusnya baru selesai di penghujung 2023.

Tim mengaku kecewa karena Ricciardo tak kunjung menunjukkan potensinya secara maksimal. Status sebagai satu-satunya driver McLaren yang mempersembahkan kemenangan dalam satu dasawarsa terakhir ternyata tak cukup meyakinkan mereka untuk mempertahankan kemitraan.

Bos McLaren, Andreas Seidl, menegaskan bahwa ia tidak menyalahkan Ricciardo sepenuhnya. Tim yang dipimpinnya juga ikut bersalah karena tidak mampu menyediakan solusi teknik terbaik sehingga tak lagi menempati peringkat keempat klasemen konstruktor.

“Pada akhirnya, kami harus menyadari bahwa kami tidak berhasil terlepas semua komitmen yang diberikan dari sisi Daniel, sisi tim dan semua upaya yang dicurahkan,” katanya dikutip dari Motorsport.com.

“Jelas bahwa itu bukan hasil yang kami inginkan, tapi pada saat yang sama, sangat penting mengalihkan fokus pada sembilan balapan yang tersisa dan memberikan semua sebagai sebuah tim,” ia mengimbuhkan.

“Daniel akan melakukan hal serupa dan mencoba menuntaskan hubungan kami dengan tinggi, yang mana sangat penting karena kami dalam pertarungan sengit dengan mobil-mobil Alpine. Jelas bahwa kami ingin kembali ke P4 dalam kejuaraan konstruktor,” lanjut Seidl.

Di luar dari usaha keras yang sepenuhnya membuahkan hasil, McLaren sejatinya sudah melakukan banyak hal untuk memperbaiki prestasi Daniel Ricciardo sehingga mampu mengungguli tandemannya, Lando Norris.

Namun pria berusia 33 tahun tersebut tetap terseok-seok sehingga hanya bisa bertengger di P12 klasemen atau lima tangga di bawah Norris.

“Saya kira sangat penting menyatakan itu dari sudut pandang saya. Dari sisi tim, ada komitmen besar dan banyak upaya membuat proyek ini sukses. Hal serupa terjadi dari sisi Daniel,” ucap Seidl.

“Yang paling penting bagi saya adalah kami selalu bekerja sama dengan para kolega juga para pebalap. Kami punya sesi dialog internal yang terbuka, jujur dan transparan antara satu sama lain. Saya kira itu yang terjadi di sana.”

“Kami mencoba segalanya dari dua sisi. Sayangnya, gagal membuat itu berfungsi, yang mana jelas bahwa itu tanggung jawab saya sebagai pengelola tim. Seperti itu saya melihatnya,” tutupnya.

Artikel Tag: Daniel Ricciardo, F1 2022, McLaren