Berita F1: Pelajaran Positif dan Negatif Dari Mesin V6 Turbo di F1

Ligaolahraga - Berita F1: Bos Mercedes Formula 1, Toto Wolff meminta bos FIA dan produsen untuk mengambil pelajaran positif dan negatif dari mesin V6 turbo menjelang pertemuan pada hari Jumat (31/03) yang membahas masa depan mesin setelah 2020.

Presiden FIA Jean Todt telah mengadakan pertemuan bagi produsen untuk membahas masa depan mesin F1, dengan perusahaan di dalam dan di luar olahraga yang diundang untuk hadir.

Meskipun kekhawatiran utama tentang suara mesin V6 turbo, Todt mengesampingkan penggunaan kembali mesin V8 atau V10 di F1, ia mengatakan bahwa itu tidak akan diterima secara sosial bagi produsen yang mencari solusi untuk lebih efisien, seperti hibrida dan teknologi elektrik.

Berbicara akhir pekan lalu di Melbourne, Wolff mengatakan bahwa pertemuan itu akan membantu untuk memperjelas masa depan untuk pasokan mesin F1, namun menekankan bahwa baik dan buruk dari mesin saat ini harus dipertimbangkan ketika mempertimbangkan perubahan.

"Semua produsen diundang oleh Jean Todt untuk bergabung pada pertemuan. Pertemuan ini lebih dari sekedar produsen yang terlibat dalam F1," kata Wolff.

"Pertemuan ini yang disebut dengan tujuan untuk mendengar pendapat dari produsen tentang mesin balap kedepannya. Kami memiliki pendapat. Saya tidak ingin mengeluarkannya pada tahap itu.

"Kita perlu belajar dari pelajaran yang benar, yang telah kita dapatkan, dan dari kesalahan yang telah kita lakukan. Dan dengan produk yang menarik."

Mesin V6 turbo diperkenalkan pada tahun 2014 dengan biaya besar untuk semua produsen, tapi Todt ingin menjaga anggaran tetap terjangkau, sehingga lebih banyak tim bisa masuk F1.

"Saya pikir itu sangat penting, kita bisa menilai situasi Formula 1 di tingkat teknis dan pada tingkat olahraga," kata Todt. "Pendapat saya, sesuatu yang saya telah katakan berkali-kali, Formula 1 adalah puncak dari motorsport, merupakan acara besar, tetapi biaya terlalu mahal.

"Saat ini kita hanya memiliki sepuluh tim dan berpotensi untuk memiliki 12 tim. Jadi, kita harus bisa mengisi dua tim yang hilang, tetapi satu-satunya cara untuk mengisinya mungkin dengan distribusi pendapatan yang berbeda.

"Namun ini masalah, tapi kami tidak terlibat dengan itu. Kita hanya harus mencari cara agar kita dapat membuat olahraga ini lebih terjangkau."

Artikel Tag: f1, FIA, Jean Todt, Toto Wolff, Mercedes